Ribuan Mujahidah Siap Kawal TPS di Jakarta
- Zahrul/VIVA.co.id/DEPOK
VIVA.co.id – Awasi kecurangan saat proses pemungutan suara, ribuan mujahidah yang tergabung dalam Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin (GMMP), bakal disebar ke sejumlah titik Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jakarta. Senjata mereka adalah android yang digunakan untuk melaporkan adanya kecurangan dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 15 Februari 2017.
“GMMP sudah menyiapkan nomor untuk melaporkan kecurangan, yakni di nomor 08121822954-08179864639. Jadi kalau mujahid perangnya pakai pedang, nah mujahidah ini perangnya pakai android,” kata inisiator GMMP, Fahira Idris saat ditemui di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Minggu, 12 Februari 2017.
Juru bicara GMMP, Peggy Melati Sukma, mengatakan GMMP bukanlah sebuah organisasi masyarakat ataupun yayasan melainkan sebuah gerakan murni kaum hawa untuk mengawal demokrasi sekaligus menjadi wadah edukasi politik pada para perempuan di Indonesia.
“Ini bentuknya adalah gerakan, Insya Allah ke depan akan diproyeksikan menjadi gerakan nasional. Saat ini kami sedang memperkuat simpul koordinator para mujahidah. Kerja pertama kalinya untuk pilkada dan motivasi kita juga keliling ke sejumlah daerah lainnya yang melaksanakan pilkada,” ucap pesinetron yang kini tampil dengan hijab.
Dia mengklaim, ada sekitar 13 ribu mujahidah yang siap memantau seluruh TPS di Jakarta. “Kehadiran kami bukan hanya ikut mengawasi proses pilkada, tapi juga turut mengajak untuk meramaikan TPS,” jelasnya.
Untuk saat ini, lanjut Neno Warisman, GMMP fokus pada pemilihan di DKI Jakarta. “Jakarta ini kan tolok ukur, indikator bangsa. Untuk itu, dengan teknologi yang kami miliki, insya Allah gerakan ini akan jadi viral,” kata Neno.
Ketika disinggung soal kandidat cagub dan cawagub yang jadi unggulan, ketiga wanita ini memilih bungkam. “Yang jelas kami masing-masing punya pilihan, yang tentu saja pemimpin muslim,” ucap salah satu dari mereka.
Diketahui, relawan GMMP juga menjalin kerja sama dengan salah satu lembaga survei yang sudah terdaftar di KPU DKI Jakarta yaitu Grup Riset Potensial (GRP) untuk mengeluarkan real count. Dan untuk bidang hukum, gerakan kaum hawa ini menggandeng Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). (ase)