Ahok Yakin Simpang Susun Semanggi Kurangi Macet 30%

Kemacetan di ruas jalan Gatot Subroto dari Pancoran menuju Semanggi.
Sumber :
  • Irwandi Arsyad

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sangat yakin keberadaan Simpang Susun Semanggi alias Semanggi Interchange, akan memperbaiki peringkat Jakarta dalam hal tingkat keparahan kondisi kemacetan lalu lintas dibanding kota-kota lain di dunia.

Menurut Ahok,  Simpang Susun Semanggi dibuat untuk mengurai kemacetan di salah satu persimpangan tersibuk di Jakarta itu. 

Ramp (jalur) yang masing-masing memiliki panjang 796 dan 826 meter, akan menghubungkan langsung Jalan Gatot Subroto dari arah Cawang ke Jalan Sudirman yang mengarah Bundaran Hotel Indonesia (HI), dan Jalan Gatot Subroto dari arah Grogol ke Jalan Sudirman yang mengarah Blok M.

Dengan begitu, menurut Ahok, beban lalu lintas di Jembatan Semanggi akan berkurang. Kemacetan, menjadi terurai.

"Minimal Simpang Susun Semanggi ini akan mengurai kemacetan minimal 30 persen," ujar Ahok di bakal Stasiun MRT Setiabudi, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Februari 2017.

Ahok bersama Presiden RI Joko Widodo baru saja selesai meninjau proyek yang pada pekan ke-49 pengerjaannya saat ini, telah selesai 60,9 persen. Proyek yang tidak dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI itu ditargetkan tuntas dan telah dapat beroperasi pada 17 Agustus 2017, Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-72.

Diberitkan sebelumnya, berdasarkan survei yang dilakukan TomTom terhadap kondisi lalu lintas di 390 kota di 48 negara. Jakarta berada dalam urutan keempat sebagai kota termacet di dunia.