Presiden Afrika Selatan Ingatkan Ahok Soal Politik Apartheid

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sumber :
  • REUTERS/Iqro Rinaldi

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, hadir dalam pertemuan antara Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Maret 2017.

Ahok mengakui ada pembahasan penting mengenai kondisi politik yang tengah berlangsung di Ibu Kota Jakarta. Presiden Zuma kata Ahok, juga bercerita pengalaman Afrika Selatan yang pernah menghadapi isu-isu rasial di masa lampau.

Saat itu, Afrika Selatan dipisahkan dengan rasial, dimana antara warga kulit putih sebagai pendatang dan kulit hitam yang merupakan penduduk asli. Penduduk asli ini kemudian terpinggirkan secara ekonomi dan politik.

"Mereka juga tertarik mengikuti perkembangan politik kita. Karena mereka kan pernah lewatin peristiwa apartheid segala macam. Ini menarik," kata Ahok.

Menurut Ahok, Presiden Zuma mendorong negara-negara yang ia datangi untuk mengedepankan kehidupan berdemokrasi yang lebih moderat. Hal itu lantaran Indonesia dan Afrika Selatan bakal melaksanakan Pemilihan Presiden dan Parlemen secara bersamaan di tahun 2019.

Dalam pertemuan antara Ahok dan Jacob Zuma tak lupa membicarakan bisnis antara Ibu Kota Afrika Selatan, Cape Town dengan DKI Jakarta. Dia berencana, setelah aktif kembali menjadi Gubernur akan melakukan kerja sama antarkota yang memiliki kemiripan karakteristik baik di bidang budaya atau pun sejarah. Kerja sama itu dikenal dengan istilah 'Sister City'.

"Kan kita punya Pulau Seribu. Kalo di sana (Afrika Selatan) mereka bisnisnya nyediain lahan, perizinan. Yah saya bilang kita lebih baik kerja sama antarperusahaan. Kita juga punya BUMD yang begitu banyak termasuk swasta, kita mau tawarkan Pulau Seribu selain untuk wisata juga  baik untuk pengolahan ikan maupun industri perikanan." (mus)