Putaran 2, Tim Ahok-Djarot Targetkan 8 Persen Suara Tambahan

Ilustrasi/Pendukung pasangan Ahok-Djarot.
Sumber :
  • ANTARA / Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, menargetkan suara tambahan sebanyak delapan persen, untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta putaran dua. 

Target 8 persen itu diproyeksi dengan menyasar pemilih-pemilih rasional, yang mempertimbang calon pemimpinnya berdasarkan kinerja dan rekam jejak. 

"Kami hanya butuh 8 persen pemilih rasional saja untuk menang. Bayangkan dulu kata sebuah lembaga survei elektabilitas Ahok hanya tinggal 10 persen. Ada kenaikan 32 persen karena kerja keras kita," kata Raja Juli Antoni, juru bicara Tim Pemenangan Basuki-Djarot saat dikonfirmasi, Kamis, 9 Maret 2017. 

Keyakinan itu, menurut Toni, berkaca pada putaran pertama yang bisa meraih suara sebanyak 42,99 persen dan menempati urutan teratas, meski diserang dengan berbagai isu rasial.

"Bayangkan di tengah fitnah yang diproduksi secara masif dan pengerahan massa untuk meneror, kami bisa finish pada urutan pertama," ujarnya. 

Sejumlah strategi akan ditempuh untuk mempertahankan pemilih sebelumnya yang diketahui sebagai wilayah basis pemilih. Sebab, wilayah itu telah diserang dengan berbagai isu, seperti adanya spanduk larangan mensalatkan jenazah bagi pendukung Basuki-Djarot. 

"Basis kami sudah mulai diserang dengan spanduk pemilih Ahok (sapaan Basuki) jenazahnya tidak akan disalatkan. Kedua, ketuk pintu tetangga yang kemarin memilih paslon nomor satu, gerakannya mesti door to door secara masif," ujar Toni. 

Sebelumnya, dalam hasil rekapitulasi Pilkada DKI Jakarta putaran pertama yang dikeluarkan KPU DKI Jakarta, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni meraih  17,02 persen suara, pasangan Basuki-Djarot meraih 42,99 persen, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno meraih  39,95 persen suara. (mus)