Angkutan Umum Harus Perbaiki Fasilitas

Sumber :

VIVAnews - Pengusaha angkutan umum diminta memanfaatkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Rp 500 untuk kepentingan publik. Jika sulit menurunkan tarif angkutan umum, pengusaha bisa memanfaatkannya untuk perbaikan fasilitas. 

"Supaya masyarakat lebih nyaman menggunakan angkutan kota. Kalau tarif angkutan turun pengusaha juga susah," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Edisoed Hendratno di Jakarta Media Center, Jakarta Pusat, Kamis 13 November 2008.

Sejumlah pengusaha angkutan kota justru berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan subsidi untuk memperbaiki fasilitas angkutan umum. Mereka mereka iri dan terpinggirkan semenjak kemunculan Bus Transjakarta.

Pengelola angkutan umum jenis KWK, Maksum, mengatakan ada sekitar 6.238 armada KWK di Jakarta. Dengan jumlah itu mampu menghidupi sekitar 60 ribu pekerja, mengangkut 750 ribu orang per hari, menyumbang pajak KIR Rp 2,2 miliar per tahun, dan pajak STNK Rp 2,4 per tahun. "Itu kan kontribusi buat pemerintah banyak. Apa keuntungan yang kita dapat," ujarnya.

Menanggapi hal itu Edisoed mengingatkan para pengusaha transportasi umum di Jakarta agar berpikir kreatif. "Pengusaha jangan cuma ngeluh, tapi juga berpikir kreatif kalau pemerintah mengembangkan transportasi baru," ujar Edisoed.

Data Kepolisian Daerah Metro Jaya tahun 2008 menunjukkan, ada 308.377 angkutan umum beroperasi di Jakarta. Sedangkan, kendaraan pribadi (mobil dan motor) mencapai 9.529.259 unit.