Al Chaidar: Pesan Teror ISIS di Mobil Polisi Bukan Hoax

Pelaku peletakan kertas pesan teror ISIS di mobil polisi di Kota Serang.
Sumber :
  • Repro Instagram

VIVA.co.id – Warga Kota Serang, Banten, digemparkan dengan ditemukannya kertas bertuliskan pesan teror dari orang yang mengaku berasal dari kelompok ISIS di kaca mobil patroli milik Kepolisian Resor Serang Kota.

Banyak pihak yang menilai pesan teror itu hanyalah perbuatan iseng saja. Tapi, pengamat terorisme Al Chaidar menilai pesan itu bukan ancaman bohong.

Menurut Al Chaidar, jika dilihat dari gaya bahasa yang dipakai pada tulisan di kertas itu, pesan itu memang dibuat oleh anggota kelompok ISIS. "Surat ancaman itu bukan hoax, itu bahasanya juga bahasa asli gaya bahasa kelompok ISIS," kata Al Chaidar, Selasa, 27 Juni 2017.

Al Chaidar mengatakan, ancaman itu bisa saja terbukti dilancarkan kelompok itu dalam waktu dekat ini, karena itu Dia meminta Kepolisian untuk waspada. "Polsek, Polres dan Polda masing-masing daerah harus ekstra hati-hati karena kita kan enggak tahu di mana mereka berada. Bisa jadi mereka akan menyerang target-target (yang ada di kertas itu) dalam waktu dekat," ujarnya.

Al Chaidar menuturkan, dalam beberapa peristiwa teror yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, terlihat kelompok ISIS cukup berani melakukan serangan secara terang-terangan dan masif. "Itu karena mereka sudah mempersiapkan diri untuk mati dengan harapan jihad. Itu memang strategi mereka dan mereka telah menyiapkan 1500 lebih pasukan untuk siap mati," kata Al Chaidar.

Mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) ini mengatakan, Jakarta dan wilayah penyangga ibu kota agar barisan keamanan karena keberadaan anggota ISIS juga telah menyebar cukup banyak."Ancamannya juga sama, karena keberadaan mereka juga banyak di daerah-daerah pinggiran Jakarta. Mereka bisa menyiapkan mobil, truk, motor pisau dan lainnya untuk melancarkan aksi penyerangan," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kertas berisi pesan teror pemboman itu ditemukan Senin, 26 Juni 2017, dalam surat itu, pelaku mengatasnamakan diri mereka kelompok teroris Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam atau ISIS mengancam akan beraksi di 9 lokasi, di antaranya adalah gereja, kantor polisi, kantor pemerintah daerah serta pusat perbelanjaan. 

Pelaku juga menuliskan, "Kami Bukan Anti NKRI. Tapi kami jijik dengan berhala yang disebut demokrasi."

Kemudian dalam kertas selanjutnya, sejumlah target penyerangan juga telah disiapkan sketsa untuk skenario teror.

(Baca: Rekaman Sosok Pria yang Ditempel Pesan ISIS di Mobil Polisi)