Beras Maknyuss Mulai Raib dari Pasar

Suasana di Toko Jatisari di Pasar Beras Induk Cipinang.
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Dua merek beras premium yang diproduksi PT Indo Beras Unggul (IBU) di Bekasi, Jawa Barat, yakni beras Maknyuss dan Cap Ayam Jago mulai raib dari pasaran ibukota.

Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, Selasa, 25 Juli 2017, di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, tak ada lagi pedagang yang menjual kedua merek beras itu usai polisi menggerebek gudang produksi kedua merek beras di Bekasi, Jawa Barat. 

Menurut sejumlah pedagang, di Pasar Induk Beras Cipinang, hanya ada satu toko yang menjual beras bermerek Maknyuss dan Cap Ayam Jago, yaitu di Toko Jatisari.

Tapi ketika ditelusuri ke Toko Jatisari, di toko yang berada di Blok 1A nomor 12,  juga tak ada lagi beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago yang tersedia. Di toko ini hanya ada beberapa karung beras dari merek lain.

"Ya seperti yang dilihat sekarang ini. Beginilah kondisinya," kata Nanto, penjaga Toko Jatisari.

Sementara itu, menurut seorang pembeli beras bernama Karlin (43 tahun), sebenarnya beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago tidak begitu populer di masyarakat, meski iklan merek beras ini sering ditayangkan di televisi.

Karlin mengatakan, Maknyuss dan Cap Ayam Jago tidak begitu diminati masyarakat karena rasanya yang tak berbeda dengan beras jenis medium.

"Saya pernah nyoba Maknyuss. Rasanya sama saja kayak beras lain. Warnanya putih. Tapi enggak putih cerah, biji berasnya bagus, tapi kayak banyak juga biji beras yang kecil-kecil," kata Karlin.

Karlin menuturkan, jika dibandingkan dengan beras premium merek lainnya, rasa nasi yang dihasilkan dari beras Maknyuss dan Cap Ayam Jago, kalah enak.

"Kalau Maknyuss nasinya waktu dimasak rada akas. Mending cari yang lebih murah, rasanya juga sama. Kan cuma beda kemasan saja. Kalau nanti (beras Maknyuss) harganya jadi lebih murah, ya bisa saja saya beli lagi," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri dari Mabes Polri, Kementerian Pertanian dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) belum lama ini membongkar dugaan praktik culas peredaran beras premium oplosan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kasus itu terungkap setelah Satgas menggerebek gudang beras milik PT Indo Beras Unggul (PT IBU), anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera di Jalan Rengas Karangsambung KM 60, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis malam, 20 Juli 2017 lalu. Dalam penggerebekan itu petugas mengamankan 1.162 ton beras.

Dari hasil penyelidikan diperoleh fakta bahwa PT IBU membeli gabah dari petani dengan harga yang cukup tinggi, yakni Rp4.900 per kilogramnya. Sehingga, para petani lebih memilih menjual ke PT IBU. Dengan demikian, para pelaku usaha lain terancam mati dan merugi.

Setelah membeli gabah dari petani, PT IBU kemudian mengolah hingga menjadi beras dengan kemasan bermerek 'Maknyuss' dan 'Cap Ayam Jago' untuk dipasarkan di pasar modern.

Harga yang dipasarkan di tingkat konsumen pun jauh lebih mahal dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Beras itu dipasarkan dengan harga Rp13.700 sampai Rp20.400 per kilogram. Sedangkan harga yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp9.500 per kilogram.