Djarot: Alasan Warga Tolak Larangan Motor Justru Terbalik

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama Gubernur Banten
Sumber :
  • VIVA/Ade Alfath

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pihaknya belum mengetahui soal munculnya petisi dari netizen yang menolak kebijakan perluasan larangan motor, dari Jalan Medan Merdeka Barat sampai Bundaran Senayan. 

Petisi itu muncul di situs change.org. Hingga siang ini, telah didukung 6.630 orang. "Saya belum terima," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2017. 

Menurut dia, alasan penolakan bahwa sarana angkutan umum belum selesai justru bertolak belakang dengan ide dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Saat ini, aturan pelarangan diberlakukan karena ada pembangunan proyek mass rapid transit (MRT). 

Jika pembangunan proyek itu selesai, Pemprov DKI justru mencabut larangan tersebut. "Ada yang mengatakan, 'nanti aja aturannya setelah infrastruktur transportasi publik selesai', justru kebalik. Sekarang ini kami lagi bangun banyak banget. Ini yang perlu kita atur. Nanti ketika semua sudah baik, tentunya aturannya tidak seketat itu," ujarnya.

Masa sosialisasi perluasan kebijakan pelarangan tersebut akan dilaksanakan pada 21 Agustus hingga 11 September 2017. Kemudian, pada 12 September sampai 10 Oktober 2017 memasuki masa uji coba. (mus)