Ketika Jokowi Coba Jalani Profesi Wartawan

Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla.
Sumber :
  • Setkab.go.id

VIVA – Presiden Joko Widodo hadir dan memberikan pidato, saat peringatan Hari Pers Nasional di kawasan Pantai Padang, Jumat 9 Februari 2018. Dalam pidatonya yang santai, Jokowi pun sempat membuat suasana menjadi cair dan penuh gelak tawa ratusan tamu undangan.

Diawali, ketika Jokowi memulai pidatonya dengan peran pers saat ini, di tengah gempuran pengaruh media sosial terhadap masyarakat. Ia menceritakan, bila diwawancara awak media, paling sedikit yang datang sekitar 70 hingga 80 wartawan

"Saya sering ingat, kalau pas dicegat, sedikitnya ada 80 wartawan dan tidak satu yang bertanya, banyak. Pertanyaannya sulit-sulit dan sulit dijawab, karena mendadak bertanyanya," kata Jokowi.

Jokowi yang seakan terkesan pusing, lantaran banyak ditanya wartawan coba membuat tantangan. Kali ini, ia menantang wartawan untuk naik ke atas panggung bersama dirinya

Dari sekian banyak wartawan, akhirnya jurnalis senior bernama Yusri Rajo Alam memberanikan diri mengangkat tangan menjawab tantangan Jokowi. Yusri sudah menjalani profesi wartawan sejak 40 tahun silam di Kota Surabaya.

Yusri pun segera dipanggil Jokowi dan diminta naik ke atas pentas.

"Sekarang Bapak Jadi Presiden, saya jadi wartawan," ujar Jokowi.

Mendapat tawaran tersebut, Yusri lantas bingung dan bertanya kepada Jokowi, "Apa yang mau ditanyakan?" tanya Yusri.

Hal ini yang kembali membuat ratusan tamu tertawa. Jokowi yang memposisikan diri sebagai wartawan, dengan tenang langsung bertanya kepada Musri.

"Bapak kan punya menteri 34. Menteri mana yang menurut Bapak paling penting?" kata Jokowi bertanya.

Yusri lantas menjawab dengan sudut pandangnya. Bagi dia, semua menteri penting. Namun, yang paling penting adalah menteri yang bisa membuat Presiden nyaman.

Seraya tertawa, Jokowi pun memberikan respons tanggapan.

"Ini jawabannya politis sekali," tutur Jokowi.