Semua Bom dari Sel JAD Surabaya Pimpinan Dita Oepriarto

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memberi keterangan terkait bom Surabaya.
Sumber :
  • Rahmad Noto (Surabaya)

VIVA – Serangan kelompok teroris dengan aksi bom bunuh diri belum selesai di Surabaya, Jawa Timur. Setelah ledakan bom di tiga gereja, serangan kembali terjadi di  Mapolrestabes Surabaya pagi ini. Total sudah ada 14 orang yang merupakan pelaku tewas dalam aksi teror ini.

Dalam keterangan pers di Surabaya, Jenderal (Pol) Tito Karnavian menjelaskan, dengan bantuan tim Mabes Polri, investigasi telah dilakukan. Terutama untuk mengidentifikasi para pelaku teror bom ini. Dapat dipastikan bahwa pelaku serangan gereja di Surabaya, Sidoarjo dan Mapolrestabes pagi ini masih satu keluarga.

"Kami sudah mengetahui pelakunya. Saya kira rekan-rekan sudah mengetahui informasi saudara Dita Oepriarto berikut istri (Puji Kuswati) dan dua anak laki-laki dan perempuan," kata Jenderal Tito, Senin 14 Mei 2018.

Menurut Kapolri, dari hasil identifikasi dipastikan bahwa keluarga ini adalah jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Serangan yang dilakukan kelompok ini kemungkinan motifnya karena ada instruksi dari ISIS yang mendesak dan memerintahkan sel-sel mereka untuk melakukan serangan. Sel jaringan ini yang ada di Surabaya dipimpin langsung oleh Dita Oepriarto.

"Penangkapan Aman Abdurrahman terkait dengan perencanaan pendanaan kasus bom Thamrin di Jakarta di tahun 2016 awal.  Kemudian setelah itu berganti kepemimpinan dialihkan kepada tokoh pimpinan JAD Jatim atas nama Zaenal Anshori, kurang dari 5 bulan yang lalu ditangkap Mabes Polri berkaitan dengan pendanaan senjata api dari Filipina ke Indonesia," kata Kapolri.

Proses hukum terhadap pimpinan kelompok JAD membuat kelompok dan jaringan JAD, khususnya yang ada di Jatim memanas dan ingin melakukan pembalasan. Juga terkait dengan kerusuhan di Mako Brimob yang menurut Kapolri bukan sekedar kerusuhan yang terkait soal makanan.

"Tapi karena ada upaya untuk melakukan pembalasan, kemudian untuk di Jatim sendiri, JAD cabang Surabaya. Kelompok ini melakukan langkah-langkah secara tertutup untuk melakuakn penyerangan dengan mempersiapkan bom," katanya.