Sudah Sepekan Jenazah Dita Bomber Surabaya Tak Dikubur-kubur

Petugas Penjinak Bom (Jibom) melakukan identifikasi ledakan di Gereja Katolik Santa Maria di Surabaya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Jenazah Dita Oepriarto (46) dan dua putranya, YF (18) dan FH (16), masih tersimpan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Tak dikubur-kubur. Padahal, lebih dari sepekan sudah jasad mereka berada di rumah sakit, sejak mereka beraksi meledakkan diri di dua gereja berbeda di Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018.

"Harapan saya yang tiga (jenazah) ini sudah bisa diserahkan ke keluarga, mungkin besok kalau tes DNA-nya selesai," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Machfud Arifin, seusai penyerahan jenazah korban dari pihak masyarakat, Aloysius Bayu Rendra Wardana, di Rumah Sakit Bhayangkara pada Selasa, 22 Mei 2018. 

Machfud tak menjelaskan secara rinci proses pengambilan DNA pembanding dari keluarga Dita. Dia mengatakan, berdasarkan laporan dari Kepala Rumah Sakit, tes DNA jenazah Dita dan dua putranya bisa jadi bahkan selesai hari ini. "Saya konfirmasi ke Kabiddokes (Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur) dan Karumkit (Kepala Rumah Sakit Bhayangkara), katanya hari ini bisa diselesaikan tes DNA-nya," ujarnya.

Begitu proses identifikasi rampung, polisi akan memakamkan jenazah Dita dan dua putranya di tempat pemakaman milik Dinas Sosial di Sidoarjo, seperti jenazah sepuluh pembom bunuh diri dan empat terduga lainnya yang ditindak tegas saat penangkapan. "Karena pihak keluarganya tidak mau menerima, ya, kita makamkan," katanya.

Sepuluh jenazah pembom bunuh diri di Surabaya dan tiga terduga teroris yang tewas saat bom rakitannya meledak di Sidoarjo, telah dimakamkan di tempat pemakaman milik Dinas Sosial Sidoarjo. Empat jenazah terduga teroris lain juga dimakamkan di lokasi yang sama, yakni mereka yang ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap. (mus)