Jokowi Tak Mau Salahkan Pemerintah Terdahulu soal Freeport

Ali Mochtar Ngabalin di ILC tvOne
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Staf Khusus Presiden sekaligus Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, terbukti hanya Presiden Jokowi yang berani melakukan perundingan secara transparan dengan PT Freeport. Adanya progres divestasi Freeport dan pembelian saham oleh Indonesia sebesar 51 persen juga kata dia membuat warga Papua bahagia.

"Sebagai anak Fakfak, saya tahu Timika itu adalah kecamatan dan saya punya abang berdinas di tempat itu dan kami merasakan itu. Hari ini seluruh rakyat Papua bersukacita," kata Ali Mochtar Ngabalin saat berbicara di acara ILC tvOne yang bertema "Divestasi Freeport: Untung atau Rugi?" pada Selasa 17 Juli 2018.

Bahkan dilanjutkannya, keberanian Jokowi juga terlihat dengan sengaja tak menyinggung soal Freeport saat bertemu dengan Presiden AS agar tak diintervensi. Namun dia tetap meminta Menteri Pertambangan untuk mengurus pengalihan KK Freeport menjadi IUPK agar lebih menguntungkan bagi Indonesia.  

"Berkali-kali Presiden mengatakan saya makan dengan Obama dan Donald Trump, tidak pernah mereka membicaraka soal Freeport. Beliau mengatakan kepada Menteri Jonan laksanakan. Ada urusan apa kenapa harus takut. Obama tak tanya, Donald Trump tak tanya, apa urusannya orang Freeport ini ada dalam negeri," lanjutnya.

Ngabalin juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi tak mau mengungkit kesalahan pemerintah yang lalu yang gagal memiliki posisi tawar atas tambang emas dan tembaga terbesar itu.

"Kesalahan dahulu yang abi Fuad (Fuad Bawazier) lakukan dengan pemerintah yang dahulu seperti  saya tadi telepon Presiden, kata Presiden begini, sudahlah yang lalu biar berlalu dan biarkan itu jadi amalan kita," katanya.

Diketahui bahwa Fuad Bawazier yang merupakan mantan Menteri Keuangan memang mengaku pada tahun 1991, dia termasuk menjadi salah satu wakil pemerintah Indonesia saat dilakukan penandatanganan Freeport di depan notaris.