Gempa Lombok, 826 Pendaki Diperkirakan Masih Berada di Rinjani

Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7/2018).
Sumber :
  • ANTARA/Ahmad Subaidi

VIVA – Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat pagi tadi, 29 Juli 2018 membawa dampak pada pendakian ke gunung Rinjani. Sejak gempa terjadi, pihak berwenang sudah memutuskan menutup jalur pendakian ke gunung Rinjani. 

"Evakuasi pendaki yang berada di Gunung Rinjani masih dilakukan oleh petugas," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Minggu 29 Juli 2018.

Berdasarkan data dari Balai Taman nasional Gunung Rinjani (BTNGR), kata Sutopo, jumlah pendaki ke Gunung Rinjani tercatat 826 jiwa, baik wisatawan asing dan nusantara.

"Laporan dari BTNGR Resor Senaru sebanyak 115 orang wisatawan asing sudah turun di Senaru Kabupaten Lombok Utara. Proses evakuasi pendaki masih dilakukan oleh petugas BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimob Polri NTB dan relawan," katanya.

Lebih lanjut, Sutopo menuturkan saat ini kebutuhan mendesak untuk para korban gempa bumi adalah tenaga medis, tandu, peralatan kesehatan dan makanan siap saji.

Untuk itu, BPBD dan beberapa instansi lain telah menyalurkan bantuan permakanan, air mineral, tenda pengungsi, makanan lauk pauk, makanan tambahan gizi dan lainnya.

"Mobilisasi peralatan dan logistik terus dilakukan. BNPB terus mendampingi BPBD dan mengirimkan bantuan yang diperlukan. Logistik dan peralatan yang ada di gudang BPBD disalurkan untuk membantu korban," katanya.