Dikeroyok Pengendara Moge, Santri NU Siapkan Wirid

Faisal Yasir Arifin alias Coy (39 tahun).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA - Faisal Yasir Arifin alias Coy (39 tahun) hanya seorang diri ketika berhadap-hadapan dengan rombongan penunggang motor gede atau moge yang menghadangnya di Bypass Krian Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat malam, 27 Juli 2018. Dia mengaku 'membeli' tantangan duel salah satu pemoge karena merasa benar.

Coy terlibat konflik tak sebanding jumlah ketika perjalanan pulang dari Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, menuju rumahnya di Gayungan, Kota Surabaya. Saat itu, dia mengendarai Mitsubishi Xpander bersama istri dan anaknya. Sesampai di arteri Balongbendo, ada rombongan pemotor Harley Davidson di depan berjalan beriringan memakan jalan arah Surabaya.

Coy memelankan laju mobilnya. Begitu lajur kiri kosong, dia coba menyalip tapi tertahan. Ada beberapa moge di lajur kiri. Ia coba menyalip dari lajur kanan ketika semua moge berada di lajur kiri. Tiba-tiba dua moge menyalip dan memposisikan diri di depan mobil.

"Dia ngerem mendadak di depan, saya tetap jalan sewajarnya. Saya klakson dua kali dengan cara wajar, tit-tit," kata Coy bercerita saat ditemui di angkringannya Jalan A Yani Surabaya, Jawa Timur, pada Senin malam, 30 Juli 2018.

Coy baru bisa menyalip sesampai di Pertigaan Pasar Krian-Bypass Krian. Rupanya rombongan moge bingung, antara lurus atau ke kiri. Coy menemukan ruang kosong di lajur kiri menuju Bypass Krian. Dia belok kiri masuk Bypass.

"Tiba-tiba ada satu moge oranye mengejar. Dia menatap saya dan ngasih kode," katanya.

Coy membuka pintu kaca dan bertanya ada apa. Si pemoge meminta agar berhenti dan menepi. Mantan jurnalis itu menuruti. Terjadilan cekcok hingga kemudian tangan si pemoge menepuk wajahnya. Coy membalas.

"Dua temannya datang awalnya melerai. Enggak tahu tiba-tiba ikut mengeroyok," katanya.

Coy ditantang duel oleh pemoge oranye dan menerima ajakan itu. Namun, si penantang malah mundur. Rombongan motor mewah itu akhirnya pergi.

"Saya berani saja lha wong enggak salah. Saya santri NU, sudah tak siapkan hizb nashr (suatu amalan wirid), mau saya keluarkan," katanya.

Coy mengaku tidak akan menempuh jalur hukum atas ketidaknyamanan yang ia alami di jalan. Dia melawan hanya untuk memberi pelajaran kepada siapapun yang bertindak arogan di jalanan.

"Jangan kemudian karena naik motor gede, kemudian menegasikan yang lain, seolah-olah kendaraan lain lebih rendah," ujarnya.