Derita Korban Gempa Lombok: Listrik Padam hingga Krisis Air

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Khairun Nisa

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB merilis daftar kebutuhan yang mendesak untuk masyarakat korban gempabumi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Di antaranya ialah tenaga medis, makanan siap saji, obat-obatan, dan tenda pengungsian.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kebutuhan-kebutuhan itu belum dapat dipenuhi semua karena keterbatasan sarana transportasi untuk mengirimkannya dari luar Lombok Utara, sementara sejumlah jalan dan jembatan rusak.

Sebagian besar warga tak mau mengungsi ke tempat-tempat khusus pengungsian. Mereka memilih mengungsi di halaman rumah mereka meski tanpa tenda. Sebab selain merasa lebih nyaman di sana, mereka bisa dapat mengawasi rumah masing-masing.

Selain itu, menurut Sutopo, seluruh aliran listrik di Lombok Utara masih pada sejak gempabumi berkekuatan 7.0 skala richter itu mengguncang Lombok Utara pada Minggu malam. Kondisi itu mempersulit proses evakuasi karena saluran komunikasi menjadi terputus juga.

Bahkan, katanya, masyarakat Lombok Utara sedang krisis air sekarang. Sebab sebagian jaringan air bersih PDAM rusak, sementara sekarang sedang musim kemarau sehingga sumber-sumber air mengering. "Air yang ada pun tidak dapat dikonsumsi karena keruh," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.

Pemerintah segera mencarikan solusi krisis air itu, di antaranya dengan mengebor tanah sejumlah tempat untuk menemukan sumber-sumber air. Ditambah juga distribusi air melalui truk-truk tangki air ke lokasi-lokasi pengungsian. (mus)