Perjuangan Sutopo, Update Gempa Lombok di Saat Kemoterapi

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho
Sumber :
  • Koleksi Pribadi Sutopo Purwo Nugroho

VIVA – Sosok Sutopo Purwo Nugroho memang sangat sentral bagi publik, utamanya para awak media yang membutuhkan infromasi terkini terkait bencana yang terjadi di Tanah Air.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu memang selalu update beragam informasi bencana maupun mitigasinya. Melalui akun media sosial Twitter dan Instagramnya, jari Sutopo 'lincah' mengakurasi data dan perkembangan bencana berikut penanganannya kepada publik.

Termasuk info terkini dari gempa Lombok NTB, Sutopo terus mengabarkan peristiwa demi peristiwa, dan dampak dari gempa Lombok. Tak jarang, Ia juga meluruskan informasi-informasi hoax yang beredar ketika gempa 7 skala richter itu mengguncang Lombok.

Namun, siapa sangka di sela-sela tugasnya berinteraksi dengan publik dan media, pria berusia 48 tahun ini tengah terbaring di rumah sakit, menjalani rangkaian dipungsi (diambil cairan di paru-paru) dan infus kemoterapi keempat.

Pria asal Boyolali itu sedang berjuang melawan kanker yang menggerogoti paru-parunya. Sutopo divonis mengidap kanker paru Stadium 4B pada medio Januari 2018. Penyakit mematikan itu telah menyebar dan memaksa Sutopo harus bertahan hidup lewat pertolongan medis nan mahal.

"Mohon doanya agar segera sembuh, sehat, sabar dan ikhlas menjalani semua ujian ini. Meskipun sakit, saya tetap berjuang selalu memberikan info bencana di tengah perjuangan untuk tetap hidup" tulis Sutopo di akun Twitternya, Senin, 20 Agustus 2018.

Hanya berselang beberapa jam kemudian, Sutopo kembali meng-update dampak gempa 6.9 SR di Lombok dan Sumbawa per 20 Agustus 2018 pukul 19.00 WIB. Sutopo melaporkan 14 orang meninggal dunia (Lombok Timur 6, Lombok Tengah 1, Sumbawa 6, Sumbawa Barat 1), 24 orang luka, 151 rumah rusak, 6 fasilitas peribatan rusak dan 1 kantor rusak.

"Bantuan terus disalurkan," tulisnya lagi.

Dalam wawacara dengan VIVA beberapa waktu lalu, Sutopo mengaku ikhlas dengan penyakit yang dialaminya. Ia mengambil hikmah dari semua ini, dan menganggap teguran dari Allah agar selalu rajin salat dan berdoa. Sutopo akan tak akan henti memberikan manfaat buat masyarakat.

"Ya sudah lah. Itu perjalanan hidup, saya terima dengan ikhlas. Hidup mati sudah ditentukan. Ini kesempatan saya untuk berbuat baik, beribadah lebih rajin. Memberikan manfaat buat sesama," ujar Sutopo