Terdeteksi Ribuan, Jasad di Makam Tua Terdampak Tol Semarang Menyusut

Para penggali kubur saat mengadakan slametan di sela relokasi makam Klampisan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto (Semarang)

VIVA – Proses relokasi terhadap ribuan jasad di makam tua yang terdampak tol Trans Jawa Semarang-Batang, di wilayah Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah sudah berlangsung hampir satu bulan. Hingga batas akhir penggalian, jumlah jasad di makam berusia ratusan tahun tersebut justru menyusut. 

"Dari 1.200 liang lahat hasil deteksi awal tim kami, saat ini yang dipindah ke lokasi yang baru enggak sampai segitu. Sudah kami deteksi ulang, banyak liang lahat yang kosong. Sudah enggak ada isinya," kata Suyono selaku koordinator lapangan relokasi Makam Klampisan, Jumat, 31 Agustus 2018.

Ia menjelaskan, sejak Rabu, 15 Agustus 2018 hingga saat ini, tim penggali telah berhasil memindahkan 801 makam ke lokasi baru. Jumlah itu diprediksi hanya sampai 900-an makam hingga akhir penggalian. "Sisanya memang kosong meski sebelumnya telah terdeteksi oleh tim kami, " katanya. 

Tahap pembongkaran makam yang segera dibangun tol seksi V Semarang-Batang itu bakal rampung 17 September 2018. Suyono optimistis bisa merampungkan relokasi meski sejumlah hambatan dan kejanggalan sempat menyertai puluhan tim penggali.

Di antara kejanggalan-kejanggalan itu, Suyono menjelaskan, ada penggali sempat menemukan sebuah kuburan tak bertuan yang berisi jenazah masih utuh, godaan tim penggali yang dilanda tak bisa tidur. 

Ada pula beberapa hal mistik, seperti penghuni makam yang masih sulit dipindah ke lokasi baru. Pihaknya lantas menyiasati dengan mengajak sejumlah warga menyelenggarakan beberapa prosesi selametan selama tujuh hari berturut-turut. 

Tujuannya, untuk mendoakan arwah-arwah supaya tenang di tempat peristirahatan yang baru. "Ya biar warga bisa hidup tenang tanpa gangguan apapun dan proyek jalan tolnya juga cepat rampung," katanya.

Makam Klampisan memiliki luas 5.300 meter persegi. Makam itu dibongkar karena menjadi satu-satunya lahan yang tersisa akibat proyek tol Trans Jawa di Kota Semarang. Proses relokasi ribuan makam melibatkan sekitar 70 tim penggali, dengan menggunakan peralatan lengkap ke lokasi makam baru seluas 12.400 meter persegi.

Berdasarkan penuturan warga, makam Klampisan merupakan makam tua di pinggir Kota Semarang. Dulu sebelum pemekaran, kompleks makam kampung itu masuk wilayah kecamatan Tugu. Namun kini masuk wilayah Ngaliyan. Dikenal dengan makam Klampisan karena konon merupakan nama sesepuh desa yang pertama kali dimakamkan di lokasi itu.