HUT ke-70, Polwan Dituntut Jadi Agen Antikorupsi
- VIVA/Bayu Januar
VIVA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mendapat penghargaan di upacara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 satuan Polisi Wanita (Polwan) yang digelar di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin, 3 September 2018.
Basaria menerima penghargaan lantaran merupakan polisi perempuan pertama yang menyandang pangkat Inspektur Jenderal (Irjen). Selain itu, Basaria juga perwakilan Polwan pertama yang bertugas di KPK.
Selain Basaria, setidaknya ada sembilan Polwan lainnya yang meraih penghargaan dalam HUT ke-70. Mereka dinilai telah mengharumkan nama kesatuan polisi wanita tersebut.
Setelah mendapatkan penghargaan, Basaria berharap Polwan saat ini harus bisa menjadi agen-agen antikorupsi di Indonesia. Mengingat, polisi adalah aparat yang paling bersentuhan dengan masyarakat.
Basaria berpandangan, apabila Polwan mampu menjadi agen antikorupsi, hal tersebut akan dicontoh oleh masyarakat. Praktik-praktik antirasuah pun bisa diminimalisasi dalam kehidupan sehari-hari.
"Polisi paling banyak melayani masyarakat dengan menjadi contoh perubahan dalam memberantas korupsi dengan agen-agen antikorupsi," kata Basaria di HUT Polwan itu.
Sementara itu, istri kapolri, Tri Suswati Karnavian mengutarakan, pemberian penghargaan terhadap Polwan merupakan bukti bahwa wanita memiliki harkat dan derajat yang sama di internal Korps Bhayangkara.
Oleh sebab itu, dia menekankan, dengan adanya pemberian penghargaan tersebut, diharapkan bisa menjadi lecutan bagi Polwan lainnya meraih prestasi.
"Polisi Wanita Republik Indonesia harus mempunyai kedudukan yang sama tinggi, mempunyai kesempatan, mereka mau dan mampu meraih itu dengan proaktif, dengan menempa dirinya juga berinvestasi di segala bidang untuk membuat dirinya dipandang dan diakui di Kepolisian Republik Indonesia," kata Tri.
Adapun Polwan yang menerima penghargaan antara lain, Brigjen (Purn) Rumiah yang merupakan kapolda perempuan pertama. Selain itu, Brigjen Sri Handayani sebagai wakapolda Kalbar, dan Kombes Murnila, yang telah mengungkap kasus tindak pidana pencucian uang dengan nilai transaksi Rp3,6 triliun.
AKBP Yuli Cahyanti, mantan IPO yang pernah mendapatkan misi di UNAMID Sudan dan menjadi salah satu panelis sidang Special Committee for Peacekeeping Operations di Markas Besar PBB Tahun 2017 serta bertugas sebagai anggota Tim Sekretariat Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam ASEANAPOL tahun 2018 di Brunei Darusalam.
AKBP Siwi Erma, mentor Tim Ekspedisi Carstensz Polwan RI Tahun 2017, penerima anugerah penghargaan Rekor Dunia MURI atas rekor Tim Polwan RI pertama yang berhasil mencapai Puncak Carstensz Papua (4.884 MDPL).
Kompol Rosana Albertina, Polwan asal Ambon ini menjadi satu-satunya wanita yang ikut dalam penangkapan jaringan narkoba internasional asal Taiwan di Anyer, Banten.
AKP Sulastri, merupakan salah satu korban kerusuhan berdarah saat melakukan penjagaan terhadap napi teroris dalam rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Bripka Eka Irianingsih, bekerja sama dengan LBH-Apik Jayapura dalam memberikan pengajaran serta pendampingan kepada mama dan anak di kampung Nembukrang Sari tentang hak yang dimiliki di Sekolah Pelopor Keadilan Kidun Tane. Dan Bripda Akyko Micheel Kapito, peraih juara 3 Asian Games 2018 cabang sepak takraw.
Upacara HUT ke-70 Polwan dibuka dengan upacara yang dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Sri Handayani sebagai inspektur upacara. Tak hanya upacara, beberapa atraksi seperti mengendarai motor gede, pertunjukan bela diri tangan kosong, kolone senapan, dan marching band juga disuguhkan untuk menghibur para tamu.
Dalam perayaan ulang tahun ini, turut hadir Ibu Negara Iriana Jokowi, Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise.