Gempa Palu: Alat Berat Datang, Evakuasi Hotel Roa-Roa Kian Intensif

Petugas Basarnas melakukan pencarian korban gempa dan tsunami di Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Pencarian saat itu dilakukan tanpa bantuan alat berat. - Antara/MUHAMMAD ADIMAJA
Sumber :
  • bbc

Sebanyak dua alat berat akhirnya tiba di Hotel Roa-Roa, Palu, sehingga proses evakuasi akan diintensifkan pada Senin (1/10).

Sebagaimana dilaporkan wartawan BBC News Indonesia di Palu, Heyder Affan dan Oki Budhi, satu dan satu mulai bekerja membuka reruntuhan di hotel tersebut.

Hal ini merupakan kabar gembira bagi para relawan dan tim pencari yang selama ini telah bersusah payah menarik korban dari reruntuhan tanpa sokongan alat berat.

Pada Minggu (30/9) malam, tim Basarnas menemukan dan mengevakuasi salah seorang korban gempa dari dalam hotel. Korban selamat tersebut bernama Fitri Leonika Riani.

"Saat ditemukan, korban berada di bawah tempat tidur dan tertimpa beton di atasnya," kata Kepala Basarnas Gorontalo Bayu Artiyoso Mandiri seperti dilansir dari , Minggu (30/9).

Penyintas seperti Fitri, diyakini masih ada. Talib, salah seorang relawan, mengungkapkan bagaimana dia dan rekan-rekannya terus mengelilingi hotel guna mencari tanda-tanda kehidupan.

"Saya yakin banyak yang masih hidup. Saya mendengar suara ketukan-ketukan. Tetapi memang suaranya jauh lebih lemah dibanding hari pertama, kedua, dan ketiga," ujar Talib kepada BBC News Indonesia.

Dirinya juga mengaku terus berujar ke arah reruntuhan guna membangkitkan optimisme para penyintas.

"Saya terus kasih harapan kepada mereka, agar tetap bertahan. `Ayo yang kuat! Sebentar lagi pertolongan datang!`," tuturnya.

Meski demikian, waktu yang tersedia diperkirakan sangat sempit, seperti diungkapkan M Syaugi, kepala Basarnas Pusat.

"Mungkin masih ada yang hidup, cuma kan sudah lemah. Ini kan sayang, waktu ini terbatas," cetusnya.

Dalam jumpa pers pada Minggu (30/9) siang, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan aksi pencarian dan penyelamatan korban oleh Badan SAR Nasional difokuskan di sejumlah tempat, antara lain Hotel Roa-Roa.

"Hotel itu rata dengan tanah, Diperkirakan 50 sampai 60 orang tertimbun. Operasi SAR tidak mudah, Banyak kendala, listrik padam, komunikasi terbatas, alat berat terbatas. Kita kerahkan alat berat yang di Palu, namun jumlahnya tidak mencukupi dibanding kerusakan yang ada di Palu. Mengirim alat berat dari luar kota Palu, terkendala akses jalan," papar Sutopo.

Kerahkan alat berat

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengakui, ada beberapa desa yang karena alat beratnya belum ada juga belum dilaksanakan evakuasi terhadap para korban. Namun, Presiden optimistis pada Senin (1/10) pagi, alat berat akan datang.

"Tadi Pak Menteri PU sudah mengerahkan alat berat dari Mamuju, dari Gorontalo, dari Poso menuju ke sini. Insyaallah nanti malam ini (30/9) datang, kemudian besok pagi (1/10) mulai evakuasi di tempat-tempat yang masih kita perkirakan ada korban yang belum bisa kita ambil," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Bandara Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, Minggu (30/9) sore.

Adapun terkait dengan penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Presiden Jokowi mengakui di lapangan SPBU-SPBU penuh dengan masyarakat yang ingin mendapatkan BBM. Ia menyebutkan, hal ini karena jalan menuju ke Palu masih banyak terkendala karena jembatan runtuh, karena longsoran, dan lain-lain.

"Tapi baru saja, 1 jam yang lalu saya perintahkan kepada Menteri ESDM untuk membawa BBM dengan pesawat, entah dari Makassar, entah dari Balikpapan, maupun dari Jawa, pesawat khusus BBM. Sehingga kita harapkan besok urusan BBM sudah bisa kita selesaikan," tegas Presiden.

Sedangkan yang berkaitan dengan listrik, Presiden menjelaskan, ada 7 (tujuh) gardu listrik yang ada di Palu, namun yang berfungsi hanya 2 (dua), yang 5 (lima) masih ada masalah besar. Sehingga perlu penanganan khusus.

"Saya tadi sudah telepon kepada Menteri BUMN, Menteri ESDM agar ini diselesaikan dengan gardu yang mobile. Ini masih akan dikirim dari Jawa menuju ke Palu. Jadi moga-moga juga bisa cepat untuk menyelesaikan urusan yang berkaitan dengan listrik," ucap Presiden.

Gempa dan tsunami di Palu sejauh ini juga berimbas ke berbagai daerah di Sulawesi Tengah, seperti Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong. Korban tewas per Minggu (30/9) telah mencapai 832 orang.