Hoax Terkait Gempa Palu Marak, Jokowi Instruksikan Tangkap Penyebarnya
- ANTARA FOTO/Biropers-Kris
VIVA – Tragedi gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat 28 September, ternyata juga menimbulkan beragam berita hoax. Presiden Joko Widodo pun resah, bahwa banyak kabar bohong atau hoax yang tersebar. Maka ia memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menangkap pembuat dan penyebar hoax.
"Presiden instruksikan Kapolri, siapapun yang dapat bencana seperti ini dan memanfaatkan keprihatinan ini untuk kepentingan yang meresahkan masyarakat, segera kita tangkap," jelas Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018.
Wiranto menjelaskan, mungkin dalam penanganan peristiwa ini pihak berwenang ada kekurangannya. Tapi mantan Panglima ABRI itu meminta agar disampaikan secara langsung, jangan malah menyebarkan hoax.
Untuk penanganan di lapangan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah ditunjuk untuk memberi informasi ke masyarakat terkait kondisi dan penanganan di Palu sekitarnya.
"Sedangkan yang lain disesuaikan dengan pokok informasi yang disusun oleh badan resmi yang kita tunjuk," kata Wiranto.
Sebelumnya, menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, sejak Sabtu lalu setidaknya ada delapan berita hoax yang beredar, yaitu:
1. Hoax Bendungan Bili-Bili di Kab. Gowa Retak.
Faktanya bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.
2. Hoax foto ribuan korban Musibah Gempa dan Tsunami.
Faktanya, foto yang digunakan tersebut adalah foto kejadian gempa tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 yang disebarluaskan kembali sebagai dokumentasi korban gempa tsunami Palu.
3. Hoax Wali Kota Palu Meninggal.
Faktanya, Wali Kota Palu, Hidayat tidak meninggal dan kini turut melakukan tanggap darurat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.
4. Hoax Gempa bumi Susulan.
Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, berdasarkan konfirmasi dari Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Humas BNPB)
5. Hoax gambar relawan FPI gerak cepat evakuasi korban gempa Palu.
Faktanya dalam gambar ini, relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi.
6. Hoax gambar mayat yang minta gempa.
Faktanya, gambar itu diambil dari kejadian di Sungai Siak Pekanbaru, Riau
7. Prediksi gempa bumi di tanggal tertentu.
Pihak kemenkominfo maupun BNPB tidak bisa memprediksi apakah akan terjadi gempa bumi lagi atau tidak, termasuk yang terjadi hari ini. Belum ada teknologi yang mampu memprediksi gempa.
8. Hoax penerbangan gratis dari Makasar menuju Palu gratis bagi keluarga korban.
Faktanya Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat. Pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak, serta pasien ke Makassar.
Kementerian Kominfo mengimbau agar seluruh masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya. (ren)