Korban Meninggal Akibat Bencana Sulteng Mencapai 2.073 Jiwa

Suasana kawasan pantai Taipa, Palu Utara, setelah dilanda gempa dan tsunami, Senin, 1 Oktober 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Sudah hampir dua minggu bencana gempa dan tsunami menerjang Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah. Hingga saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat sudah 522 kali gempa dan 17 kali yang terasa oleh warga. 

Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jika melihat grafik dari BMKG, getaran gempa sedang menuju kestabilan. Ia berharap Palu tidak akan dilanda gempa dengan kekuatan yang lebih besar lagi. 

"Sejak 7,4 skala ritcher, tercatat 522 kali dan yang dirasakan sebanyak 17 kali. Jika melihat grafiknya, trennya menurun menuju kestabilan, dia akan meneruskan energi untuk menunjukkan kestabilan," ujar Sutopo di Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018.

Selain itu, Sutopo juga mengatakan hingga saat ini jumlah korban jiwa sebanyak 2.073 jiwa yang meninggal dunia. Seluruh korban yang meninggal sudah dimakamkan secara massal maupun tidak. Sementara itu, korban luka sebanyak 10.679 orang yang terdiri dari 2.549 orang luka berat dan 8.130 orang luka ringan.

"Korban yang meninggal 2.073 dari Kota Palu sebanyak 1.663 orang, Donggala 171 jiwa, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasangkayu Sulbar 1 orang. Kenapa di Palu itu korbannya paling banyak, karena di Palu itu wilayah yang dihantam tsunami makanya banyak yang meninggal di sana, hampir setengah kilo wilayah disebabkan tsunami," ujar Sutopo. (ase)