KKP Klaim Potensi Ikan di Laut Indonesia Meningkat 12,5 Juta Ton

Direktur Pusat Riset Perikanan KKP, Toni Ruchimat.
Sumber :
  • VIVA/Adinda Rachmani

VIVA – Direktur Pusat Riset Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Toni Ruchimat mengatakan sejak tahun 2011 hingga 2017 jumlah potensi ikan laut terus bertambah. Sesuai data yang diperoleh Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2017 terdapat 12,5 juta ton ikan. 

"Kenaikan potensi ikan di laut pada 2011 adalah 6,5 juta ton, di 2016 mencapai 9,3 juta ton dan di 2017 di angka 12,5 juta ton. Kami melakukan pendataan pengelolaan regulasi yang dilakukan sejak 2014. Ini adalah angka yang luar biasa memerangi ilegal unreported dan unregulated," ucap Toni Ruchimat di Kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Oktober 2018. 

Selain itu, Toni mengatakan untuk mendapatkan angka potensi tersebut ada proses recovery. Indonesia mendapatkan bantuan-bantuan kapal yang membuat upaya semakin turun dan membuat ikan di perairan cepat berkembang. 

Toni pun memberikan contoh sebelum recovery, kondisi malam hari di Laut Arafura lebih terang karena banyak kapal-kapal ilegal yang mengambil ikan di sana, berbeda dengan kondisi malam hari di perairan Ambon. 

"Ada bantuan-bantuan kapal yang diberikan dan ada recovery, maka dari itu effortnya turun. Lalu saya berikan contoh yang tadinya kapal ilegal bisa masuk dimana saja, di Arafura itu kalau malam hari lebih terang dari Ambon karena banyak kapal yang masuk. Sejak ibu Susi bilang tenggelamkan kapal ilegal,  recovery ikan itu cepat berkembang," tambahnya. 

Selain itu, Toni juga mengatakan adanya pembatasan ukuran ikan yang dapat diambil oleh nelayan. Dia juga mengajak masyarakat atau pemangku kepentingan untuk melaporkan hasil tangkap ikan yang baik.

"Dengan pembatasan ukuran ikan juga turut merecovery. Tentu saja saya mengajak stakeholder harus bekerjasama tentang pendataan, hal ini akan membuat ekosistem ikan semakin baik. Mari melaporkan hasil tangkap dengan baik," tuturnya.