Pembelaan Timses soal Sandi Langkahi Makam Kiai Bisri Syansuri
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA – Video calon wakil presiden Sandiaga Uno yang melangkahi makam ulama Nahdlatul Ulama, saat berziarah tengah viral di media sosial.
Juru debat Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo Subianto-Sandiaga, Sodik Mudjahid menjelaskan, tak ada larangan melangkahi makam, seperti contohnya di Arab Saudi.
"Di negeri kelahiran Islam, duduk, serta melangkahi makam, adalah hal yang tidak terlarang, bahkan biasa," kata Sodik ketika dihubungi, Senin 12 November 2018.
Menurut wakil ketua komisi bidang agama DPR atau Komisi VIII ini, soal melangkahi mayat dan tabur bunga, memang masalah khilafiyah. Yaitu, di mana golongan muslim bisa berbeda-beda dalam pandangannya.
Karena itu, menurutnya, bisa ada perbedaan pandangan antara sebagian umat Islam terkait hal ini. Namun, dia meyakinkan, Sandiaga tak punya maksud untuk tidak menghormati seorang tokoh NU itu.
“Tidak ada niat sama sekali dari Sandi, untuk tidak menghormati makam dari orang yang sudah wafat. Sandi adalah orang yang sangat menghormati sesama manusia, terutama orang yang masih hidup," ujar Sodik.
Sodik menuturkan, Sandiaga juga selalu hormat kepada tokoh-tokoh ulama. Termasuk, menghormati ulama yang jadi cawapres rivalnya, yakni KH Ma'ruf Amin.
"Jadi, cara melangkah dan menabur bunga Sandi hanya karena beda pandangan, dan sama sekali tidak berniat kurang menghormati makam. Kepada ulama, Sandi sangat hormat, sehingga dia mencium (tangan) KH Ma'ruf Amin," katanya.
Sebelumnya, apa yang dilakukan oleh Sandiaga itu sempat diunggah dan dipermasalahkan akun twitter @CandraMalik. Hal itu, kemudian menjadi viral di media sosial.
"Dengan segala hormat, benarkah Anda, Saudara @sandiuno telah melangkahi Maqbarah Kiai Bisri Syansuri di Denanyar, Jombang ketika berziarah? Mendiang adalah salah satu tokoh Islam yang ikut mendirikan Nahdlatul Oelama bersama Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari. | Cc: @nu_online," cuit akun tersebut dikutip Senin 12 November 2018.