Kasus Dana Kemah, Menpora Sebut Atmosfer Muktamar Pemuda Muhammadiyah

Menpora Imam Nahrawi
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengakui sebagai insiator Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia yang dilaksanakan Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor pada 2017 lalu. Acara itu sukses dihadiri puluhan ribu orang. Ukhuwah para pemuda dari organisasi berbeda itu pun terjalin apik.

"Saya sampaikan ide dasar dari kemah itu memang saya yang menginisiasi, keinginan bahwa sudah saatnya Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Ansor bisa melakukan upaya konkret untuk menguatkan silaturahim dan ukhuwah," kata Menpora di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 25 November 2018.

Acara itu dihadiri sekitar masing-masing 10 ribu orang dari Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor. Anggota Barisan Serbaguna Ansor atau Banser dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah atau Kokam juga banyak hadir dalam apel. Dihadiri Presiden Jokowi, kegiatan berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan.

Menurut Imam, kemah dan apel tersebut merupakan sejarah bertemunya elemen dua organisasi Islam besar di Indonesia, yang selama ini kerap bersinggungan.

"Yang terjadi ingin membangun ukhuwah antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, alhamdulillah dilaksanakan dengan baik," katanya.

Imam mengaku terkejut ketika Kepolisian Daerah Metro Jaya menyidik dugaan penyelewengan dana kegiatan tersebut dan memeriksa Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, beberapa hari lalu. Dia diperiksa terkait dugaan mark up dana kegiatan yang diterima Pemuda Muhammadiyah Rp2 miliar.

Klaim Imam selaku fasilitator, Kemenpora sudah melalui prosedur yang ditentukan pada pencairan dana kegiatan total Rp5 miliar. "Saya sampaikan dulu bahwa pemeriksaan waktu itu tidak ada (pelanggaran) apapun dari PPK (pejabat pembuat komitmen Kemenpora)," tuturnya.

Begitu kasus mencuat, Imam mengaku bertemu dengan Dahnil untuk mengklarifikasinya. Dari pertemuan itulah muncul dugaan kasus itu berhubungan dengan Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta pada Minggu-Rabu, 25-28 November 2018.

"Saya juga tidak tahu, tapi Bang Dahnil menyampaikan kepada saya, ini mungkin atmosfer dari Muktamar Pemuda Muhammadiyah," cerita dia.

Nah, karena itulah, Imam meminta Dahnil agar menelusuri siapa sebetulnya pelapor kasus tersebut. "Menurut saya, jangan cederai niat baik mempertemukan organisasi terbesar umat Islam (NU dan Muhammadiyah), makanya cari pelapornya dulu, apa motifnya," kata dia.