Cerita Eks Kajati Papua, Terima Parsel Kepala Anjing

Maruli Hutagalung
Sumber :
  • Nur Faishal

VIVA – Maruli Hutagalung tak akan pernah lupa dengan tanah Papua. Selama 38 tahun mengabdi di korps Adhyaksa, karirnya sebagai jaksa banyak dihabiskan di provinsi paling timur Indonesia itu.

Di sana pula dia memulai karir dari nol hingga pensiun sekarang. Jabatan terakhirnya di Papua ialah Kepala Kejaksaan Tinggi.

Di Papua, mantan Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung itu mengenang pengalamannya saat menahan 44 anggota DPRD setempat pada 2013-2014, yang ditetapkan tersangka korupsi APBD.
Waktu itu suasana tegang, kejaksaan menerima perlawanan. Tapi Maruli justru tidak ambil pusing. Dia tetap memproses kasus ini.

Pada satu pagi setelah bangun tidur, Maruli terkejut saat sebuah kepala anjing masih dengan darah segar tergantung di pagar rumah dinasnya.
Dia baru saja menetapkan seorang pejabat di Papua sebagai tersangka korupsi. Dia lantas bertanya kepada petugas jaga.

"Apa maksudnya ini? Dijawab, ya, kira-kira nanti kepala Pak Maruli akan seperti itu kalau kasus tersebut dilanjutkan. Wah ngeri-ngeri sedap juga, ya," kata Maruli dalam acara cangkrukan bersama ratusan emak-emak dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 8 Desember 2018.

Maruli mengaku cuek. Perkara yang ia tangani tetap dilanjutkan sampai persidangan digelar di pengadilan.
"Saya nekat, karena toh niat saya baik. Saya bersyukur kepala saya masih menempel di leher sampai detik ini," kata mantan Kepala Kejati Jawa Timur itu.

Kepada para emak-emak yang hadir, Maruli menyampaikan bahwa kaum ibu punya peran besar dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi. Emak-emak bisa mendidik keluarganya agar selalu berperilaku jujur. Emak-emak juga bisa jadi benteng agar suaminya tak bertindak koruptif.

"Emak-emak punya pengaruh kuat, jadi mari ajak lingkungannya memilih wakil rakyat yang teruji berani melawan korupsi," kata Calon Legislatif DPR RI Dapil I.