Tim Prabowo Sebut Pemerintahan Jokowi Amatiran gara-gara Ba’asyir

Terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Baasyir (tengah) dengan pengawalan petugas saat akan dibawa ke RSCM untuk pemeriksaan kesehatan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencibir pemerintahan Presiden Joko Widodo yang semula akan membebaskan Abu Bakar Ba’asyir tetapi kemudian dibatalkan.

Menurut juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean, pembatalan itu jelas memperlihatkan Jokowi tak memiliki keteguhan sikap dan pertimbangan memadai sebelum memutuskan sebuah kebijakan. Presiden awalnya seolah yakin akan membebaskan Ba’asyir tetapi belakangan dikoreksi.

“Pemerintah beliau (Jokowi) ini terlihat amatiran mengurus negara,” kata Ferdinand dalam perbincangan dengan tvOne pada Kamis pagi, 24 Januari 2019.

Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat itu tak menyoal andai Jokowi sungguh-sungguh membebaskan Ba’asyir, terutama kalau atas dasar kemanusiaan setelah kesehatan sang narapidana sepuh itu terus memburuk.

Namun dia sejak awal sudah melihat ada yang tak beres dengan rencana pembebasan Ba’asyir, terutama karena posisi Yusril Ihza Mahendra yang seolah menjadi wakil pemerintah. Yusril, dia mengingatkan, bukanlah wakil resmi pemerintah karena bukan pejabat negara, bukan pula penasihat hukum Presiden.

Kalau Yusril mengaku sebagai utusan Presiden, Ferdinand mempertanyakan dasar hukumnya. “Dasar hukumnyaa apa? Ada kuasa hukumnya, enggak? Ini [memperlihatkan] tata hukum negara sepertinya rapuh sekali,” katanya.

Kejanggalan berikutnya, kata Ferdinand, pernyataan Presiden yang seolah yakin seratus persen kemudian dikoreksi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto. Itu menunjukkan kepada publik bahwa pemerintah meralat kebijakan Jokowi, padahal Jokowi adalah kepala pemerintahan sekalian kepala negara.

Hal yang lebih memprihatinkan Ferdinand ialah bahwa pemerintah mengoreksi rencana pembebasan Ba’asyir itu setelah Australia memprotes keras. Pemerintah Indonesia seolah tunduk pada tekanan Australia. “Ini karena setelah ada tekanan dari Australia. Pak Jokowi terlihat lemah, gampang terhasut.”

Ingin tahu apa komentar Presiden Joko Widodo terkait polemik pembebasan Abu Bakar Ba'asyir? Cek dalam video di bawah ini: