Pemerintah Gelontorkan Rp1,15 Miliar Operasi Darurat Banjir Sulsel

Banjir di Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu, 23 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/ Muhammad Yasir.

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyempatkan berdiskusi dan menerima laporan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo tentang kondisi terakhir dampak bencana banjir yang melanda Sulawesi Selatan. 

Di dalam pesawat khusus Kepresidenan BAe RJ-85 dengan penerbangan menuju Makassar, Doni sempat memaparkan penyebab banjir yang merendam sejumlah wilayah.

"Berawal dari curah hujan ekstrem melanda wilayah Sulawesi Selatan yang menyebabkan peningkatan debit sungai dan Waduk Bili-Bili sehingga banjir dan longsor terjadi di daerah-daerah perbukitan," kata Doni dalam paparannya kepada Jusuf Kalla seperti keterangan resmi Setwapres yang dikirim ke awak media, Minggu 27 Januari 2019.

Dalam catatan BNPB, Doni menjelaskan, dalam dua terakhir ini curah hujan mulai berkurang yang menyebabkan debit air menurun.

Terakhir menurut catatannya yang diterima, tinggi muka air di Waduk Bili-Bili berada di posisi 99,43 meter. Sedangkan volume waduk sekitar 258.28 juta meter kubik berdasarkan rician masuk sekitar 144.99 meter kubik per detik serta keluar sekitar 145.00 meter kubik per detik. 

"Pemerintah melalui BNPB memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp1,15 miliar untuk operasi darurat penangan banjir dan longsor. Juga BPBD Provinsi Daerah Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas, Tagana, SKPD dan relawan telah melakukan evakuasi dan memberikan bantuan logistik kepada korban yang selamat," katan mantan Danjen Kopassus itu. 

Data terakhir menunjukkan jumlah korban sudah mencapai 68 orang meninggal dunia dan sebanyak 6.767 korban sudah diungsikan. 

Selain itu dilaporkan juga jumlah jembatan rusak sebanyak 24, sawah terendam 11.508 hektare dan kerusakan rumah sebanyak 4.787 unit.