Waduh, Harga Narkoba di Kota Batu Naik

Para tersangka narkoba yang diamankan Polres Batu dalam Operasi Tumpas Semeru tahun 2019. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

VIVA – Harga narkoba di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, naik mengiringi semakin banyaknya permintaan narkoba di masyarakat.

Pil Koplo yang dahulu harga perbotolnya (isi 1.000 butir) hanya Rp 750 ribu kini harganya melonjak menjadi Rp 1,2 juta, hal ini terungkap dalam Operasi Tumpas Semeru tahun 2019 yang dilaksanakan Polres Batu.

Harga eceran pun melonjak naik, kalau dahulu satu tik atau satu bungkus berisi 10 butir bisa dibeli seharga Rp 10 ribu, kini harganya melonjak menjadi Rp 20 ribu per 8 butirnya.

Anehnya, meski harga pil yang juga dikenal dengan sebutan pil dobel L ini harganya melangit, jumlah pengguna dan pengedar pil dobel L ini terus naik.

Wakapolres Batu, Kompol Zein Mawardi didampingi Kasat Reskoba Polres Batu, AKP Subiyanto mengatakan bahwa kenaikan harga pil koplo ini seiring dengan kenaikan permintaan pil koplo.

“Meskipun harga pil koplo naik, jumlah permintaan pun melonjak, karena itu kita mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga diri dan keluarga agar tidak menjadi korban narkoba,” ujar Zein.

Jika mereka ketergantungan, maka dengan mudah pengedar memainkan harga narkoba yang dijualnya.

Tahun 2017 di wilayah Polres Batu, Satreskoba berhasil mengungkap 41 kasus, tahun 2018 jumlah ungkap kasus naik menjadi 45 kasus.

Bulan Januari hingga bulan Februari 2019  terdapat 14 kasus narkoba dengan rincian 5 ungkap kasus narkotika dan 9 kasus dobel L.

“Hal ini menunjukkan bahwa peredaran pil dobel L mendominasi,” ujar Subiyanto.

Menyikapi hal ini selain menggelar operasi Tumpas Semeru tahun 2019, Polres Batu melakukan sosialisasi anti narkoba kepada masyarakat sekaligus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BNN.

Dari hasil Operasi Tumpas Narkoba yang digelar Polres Batu diketahui harga narkoba di Kota Batu naik mengiringi semakin banyaknya permintaan narkoba di masyarakat. (*)