Ledakan Bom di Sibolga, Warga Sekitar Mengungsi ke Tenda-tenda

Ratusan warga mengungsi akibat ledakan bom di Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Putra Nasution (Medan)

VIVA – Sejumlah warga di sekitar lokasi ledakan bom di Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara harus mengungsi. Sebab, aparat kepolisian melakukan sterilisasi lokasi hingga radius 100 meter.

Warga yang direlokasi adalah para tetangga terduga teroris, Husin alias Abu Hamzah. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sibolga mendirikan tenda-tenda di pinggir jalan. Kini, warga tinggal sementara di tenda pengungsian tersebut.

Warga lantas bergotong-royong mendirikan dapur darurat untuk memasak. Seluruh pasokan makan diberikan oleh Pemerintah Kota Sibolga. "Kita menangani pengungsian. Posko sudah kita buat," ujar Kepala BPBD Kota Sibolga, Juangon Daulay kepada wartawan, Kamis, 14 Maret 2019.

Juangon mengungkapkan, pihaknya bersama Pemko Sibolga akan memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengungsi. Mereka akan dipulangkan, setelah polisi mengizinkan.

"Dinkes juga sudah buat posko. Sampai saat ini belum bisa masuk ke lokasi untuk mendata berapa kerusakannya. Sepertinya bakal lama masa tanggap daruratnya," ujar Juangon.

Saat ini, petugas kepolisian masih bersiaga di lokas menjaga titik ledakan tetap steril. Kemudian, petugas juga memasang police line untuk menjaga warga tidak mendekati tempat kejadian perkara.

Ledakan pertama terjadi di rumah terduga pelaku, Husin alias Abu Hamzah di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuran Bambu, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Selasa sore, 12 Maret 2019, sekitar pukul 14.30 WIB. Akibatnya, seorang petugas kepolisian mengalami luka ringan.

Ledakan kedua terjadi di lokasi yang sama, pada Rabu dini hari, 13 Maret 2019, sekitar pukul 01.30 WIB. Akibat ledakan ini, istri dan anak dari Abu Hamzah meninggal dunia. Kemudian, puluhan rumah warga rusak parah.

Selain Abu Hamzah, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, ?juga mengamankan AK alias Ameng alias Abu Halimah dan ZP alias Ogek Zul di Sibolga. Lalu petugas menangkap R (perempuan) dari Kota Tanjungbalai dan M di Kabupaten Tapanuli Tengah.