Cerita Kapolri Gagal Negosiasi 10 Jam Bujuk Istri Abu Hamzah

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebutkan, jika istri dari terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Kota Sibolga, Sumatera Utara, selalu ingin melakukan bunuh diri dengan upaya peledakkan. Upaya dengan cara meledakkan diri, yang istilahnya istimata atau the fastest way to the heaven, yakni cara paling cepat masuk surga.

Hal ini disampaikan Tito berdasarkan keterangan dari Abu Hamzah. Selain lebih radikal, istri Abu Hamzah juga bisa membuat bom sendiri.

"Jadi, bayangkan sudah negosiasi 10 jam tapi dia tak mau keluar. Sampai Kapolda telepon saya, saya suruh tunggu-tunggu. Ini seperti di Mako Brimob. Sudah 10 jam nunggu, tahu-tahu bless. Hampir 40 rumah, hampir 100 meter radiusnya. untung sudah dievakuasi semua,” kata Tito dalam paparannya di Auditorium Universitas Negeri Padang, Kamis sore 14 Maret 2019.

Menurut Tito, keahlian istri terduga teroris Sibolga dalam segi membuat bom, didapat dari internet, belajar online. Ini teknologi yang luar biasa. Mereka istilahnya disebut lone wolf, serigala yang berjalan sendiri.

“Ini tidak memiliki jaringan yang luas, tapi bergerak sendiri. Membaca, ikut grup radikal, kemudian pemahamannya mulai diadopsi. Terus, banyak sekali istilahnya. Tapi nanti saya kira waktunya enggak cukup. Mereka punya seperangkat konsep,” ujar Tito.

Kemudian, Tito menjelaskan, sebelum insiden bom bunuh diri di Sibolga, tim berangkat ke sana dengan silent operation. Targetnya, agar suami Abu Hamzah ditangkap baik-baik. Namun, fakta di lapangan tak terduga karena ada perlawanan dari istri Abu Hamzah yang tak mau menyerah.

“Targetnya suami ditangkap baik-baik. Anggota masuk ke dalam rumah, enggak sadar ternyata sekeliling rumah sudah dipasang jebakan, Kawat. Begitu kawat ditendang, der, meledak. Anggota kita terluka. Setelah itu mundur. Mundur dan si suaminya menyampaikan istri saya lebih radikal daripada saya. Kenapa, karena dia bisa buat bom sendiri," tutur Tito.