Panglima: Pengganggu Jalannya Demokrasi Berhadapan dengan TNI

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai menyaksikan Latihan Satuan Penanggulangan Teror TNI di Jakarta, Selasa, 9 April 2019.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Ginanjar

VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa aparatnya akan menjadi bagian terdepan yang bertindak saat ancaman nyata terhadap demokrasi dan stabilitas politik nasional muncul.

Menurut Hadi, aparat pertahanan merupakan garda terdepan bangsa untuk memastikan fondasi-fondasi utama negara tetap berdiri tegak.

"Jika ada pihak-pihak yang mengganggu stabilitas politik, mengganggu jalannya demokrasi, NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, maka akan berhadapan dengan TNI," katanya usai menyaksikan Latihan Satuan Penanggulangan Teror TNI di Jakarta, Selasa, 9 April 2019.

Mantan kepala staf TNI AU itu memastikan aparat pertahanan bersikap netral dalam pemilu legislatif maupun pemilu presiden pada 17 April 2019. Politik yang dijalankan TNI hanyalah politik kenegaraan, bukan politik praktis kekuasaan.

Bersama Kepolisian RI, katanya, TNI akan memastikan pemilu berjalan lancar. Latihan penanggulangan teror yang baru saja dilaksanakan di Ancol juga bertujuan untuk memastikan kesiapan TNI untuk bertindak jika terorisme mengancam demokrasi.

"Saya, panglima TNI, didampingi kepala staf seluruh angkatan, dan komandan pasukan-pasukan khusus TNI, menyatakan bahwa TNI dan jajaran siap mengamankan Pileg dan Pilpres tahun 2019," ujarnya.