Antisipasi Cuaca Ekstrem di Arafah, RI Gandeng BMKG Arab Saudi

Staf Khusus Menteri Agama, Hadi Rahman
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dedy Priatmojo

VIVA – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji atau PPIH Arab Saudi, perlu memitigasi potensi cuaca ekstrem selama pelaksanaan ibadah haji. Cuaca ekstrem ini menjadi perhatian terlebih jelang puncak haji di Arafah.

Staf Khusus Menteri Agama, Hadi Rahman mengatakan, mitigasi krisis penting dilakukan PPIH Arab Saudi. Hal ini, untuk mengantisipasi semua kemungkinan krisis yang bisa terjadi.

Berkaca dari penyelenggaraan haji 2018, terjadi hujan badai pasir pada puncak haji di Arafah. Hujan badai terjadi selama dua jam itu membuat jemaah haji di Arafah panik, lalu menyebabkan beberapa tenda jemaah juga rusak.

"Kenapa saat hujan badai di Arafah, tahun lalu kita tidak masalah?" kata Hadi, saat pembekalan petugas haji di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis 25 April 2019.

Beruntungnya, peristiwa hujan badai pasir di Arafah tahun lalu tak terlalu berdampak bagi tenda jemaah haji Indonesia. Menurut Hadi, selain karena pertolongan Allah, PPIH sebelumnya juga sudah memitigasi krisis sejak awal.

"Sejak awal kita dapat informasi dari BMKG Arab Saudi, tanggal sekian kemungkinan terjadi hujan badai termasuk di Arafah," ujarnya.

Hadi menjelaskan, setelah informasi itu dirilis kemudian langsung diteruskan kepada para petugas kloter dan jemaah haji Indonesia via pesan singkat. Upaya ini dilakukan, untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang mesti dihadapi jemaah dalam kondisi krisis.

"Kita blast di SMS, sehingga jemaah yang menerima SMS tidak panik, mereka sudah tahu harus apa untuk penanganan sendiri," katanya. (asp)