Kota Palembang Ikut Larang Film Kucumbu Tubuh Indahku

Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa soal larangan film Kucumbu Tubuh Indahku.
Sumber :
  • Sadam Maulana

VIVA – Penayangan film Kucumbu Tubuh Indahku telah dilarang untuk diputar di Palembang, Sumatera Selatan. Film ini dilarang tayang di bioskop karena dianggap mengandung konten negatif.

Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, pemerintah kota melarang film yang disutradari Garin Nugroho itu untuk ditayangkan di bioskop setelah dirinya menonton trailer film Kucumbu Tubuh Indahku.

Mereka juga telah meminta kepada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah atau KPID Sumatera Selatan, agar tidak memperbolehkan film yang akan tayang pada April tersebut beredar di bioskop Kota Palembang.

"Dilihat dari cuplikannya saja film itu mengandung konten negatif yang dapat mempengaruhi generasi muda," kata Ratu Dewa, Minggu 28 April 2019.

Menurutnya, dampak kerusakan yang sangat luas akan terjadi jika film ini diputar. Adegan penyimpangan seksual dalam film tersebut disayangkan lolos dari pengawasan KPID. Selain itu, dampak yang paling besar dapat mengundang keresahan di masyarakat.

"Terutama akan mempengaruhi cara pandang ataupun perilaku kaum milenial yang akan membenarkan perilaku penyimpangan seksual," kata Dewa.

Selain karena bertentangan dengan nilai-nilai agama, juga dikhawatirkan masyarakat apa yang diputar dalam film itu akan menganggap sebagai hal yang biasa dan dapat diterima.

"Imbauan ini saya buat spontanitas. Karena tadi pagi menonton trailer-nya," katanya.

Dewa berharap, lembaga sensor film, langsung turun untuk memotong-motong adegan yang dianggap menyimpang.

"Jika tidak, tentunya kita akan menimbulkan keresahan di masyarakat," katanya.  

Film Kucumbu Tubuh Indahku mengisahkan perjalanan hidup Juno, sejak kecil hingga dewasa menjadi penari, di sebuah desa di Jawa. Dia terkenal di desa sebagai penari lengger lanang, jenis tarian perempuan yang dibawakan penari laki-laki.

Kehidupan Juno kecil adalah kehidupan peleburan tubuh maskulin dan feminin yang terbentuk alami oleh kehidupan desa dan keluarganya, namun perjalanan hidup Juno selanjutnya adalah perjalanan kehidupan penuh trauma kekerasan tubuh.