Kapolri Sebut 237 Personel Polisi Luka-luka Akibat Kerusuhan 22 Mei

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Kapolri Tito Karnavian mengungkap bahwa setidaknya 237 personel Polri menderita luka akibat peristiwa kerusuhan 22 Mei 2019. Menurut Tito, korban seluruhnya menderita luka akibat unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai di depan Bawaslu namun tiba-tiba rusuh setelah lepas malam.

"Anggota kita yang kena (serangan), luka, itu lebih kurang ada 237," ujar Tito dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.

Tito yang juga mantan Kapolda Metro Jaya ini menyampaikan, saat unjuk rasa akhirnya bubar, serangan anarkistis terjadi secara tiba-tiba. Tak tanggung-tanggung, bom molotov dilemparkan kata dia kepada para personel polisi di lokasi.

"Langsung tanpa ada ba bi bu (massa) menyerang dengan senjata yang mematikan. Bom molotov itu kalau kena kepala, kena helm, helmnya pecah, minyaknya turun, ke bawah, terbakar, orang bisa meninggal karena luka bakar," ujar Tito.

Tito juga mengemukakan, hingga Selasa ini, masih ada sembilan personel Polri yang dirawat di RS Polri Kramat Jati. Sisanya menjalani rawat jalan. Tito mengungkapkan, luka parah juga diderita para personel yang dirawat. Ada yang menderita gigi rontok hingga tangan lepas.

"Ada yang pecah, rontok, gigi-giginya. Ada yang tangannya lepas dari engselnya, ada. Tadi malam saya berkunjung kepada mereka," ujar Tito.