Kalau Kondisi Keuanganmu Kayak Gini, Jangan Coba-Coba Pinjam Dana!

Ilustrasi meminjam uang.
Sumber :
  • Dok. Kredivo

Memang sih, fintech semakin memudahkan kita dalam urusan pinjam dana. Tapi, bukan berarti kita bisa menyalahgunakan manfaat tersebut. Berutang boleh-boleh saja, tapi penting juga untuk memastikan bahwa kondisi keuangan kita cukup sehat untuk memiliki utang. Seperti apa sih kondisi keuangan yang dianggap sehat untuk pinjam dana? Yuk, kita simak bersama-sama!

Tidak besar pasak daripada tiang

Pastikan kalau kondisi keuanganmu masih mumpuni untuk membayar angsuran bulanannya. Menurut banyak pakar keuangan, kondisi keuangan yang sehat dan ideal bisa terlihat dari formula 50-30-20. 50% untuk kebutuhan primer atau kebutuhan sehari-hari, 30% untuk kebutuhan pribadi, seperti hiburan, liburan, dan cicilan, dan 20% untuk tabungan, asuransi, serta investasi.

Misalkan gajimu dalam satu bulan adalah Rp10 juta, maka batas maksimal cicilan utang yang ideal adalah sebesar Rp3 juta per bulan. Alokasi ini adalah untuk semua pembayaran cicilan yang kamu miliki. Apabila jumlah cicilan yang kamu punya saat ini sudah mencapai atau bahkan melebihi 30% total penghasilanmu, maka kamu harus berhenti berutang sementara sampai cicilan tersebut lunas.

Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Jangan ajukan pinjaman lainnya terlebih dahulu kalau mau kondisi keuanganmu tetap sehat dan kebutuhan lainnya tidak terganggu pemenuhannya.

Utang yang diajukan bukan utang konsumtif

Apabila pengajuan pinjam dana digunakan untuk kebutuhan konsumtif, yang terjadi bisa-bisa keuanganmu morat-marit. Sebab, nilai utang konsumtif justru akan terus menurun dari waktu ke waktu. Barang yang dibeli dari utang konsumtif tidak mampu menghasilkan uang, sehingga cicilan yang dibayarkan per bulannya justru akan menjadi beban. Misalnya uang hasil peminjaman digunakan untuk membeli smartphone seri terbaru.

Apabila utangmu masuk ke dalam kategori konsumtif, sebaiknya urungkan niatmu untuk berutang. Sebab, orang yang memiliki utang konsumtif cenderung lebih berisiko terjerat utang karena dana yang dipinjam tidak mampu menghasilkan uang tambahan untuk membayar cicilan yang masih tersisa.

Beda halnya dengan utang produktif yang nilainya bertumbuh dari waktu ke waktu. Jenis utang ini bukan digunakan untuk berfoya-foya semata, melainkan bisa membantu kamu untuk berinvestasi. Apabila tujuan pinjam danamu masuk ke dalam utang produktif, maka utang tersebut masih terbilang sehat.

Itu dia yang harus kamu perhatikan sebelum mengajukan utang. Apabila kamu mau mengajukan pinjam dana melalui fintech, maka tak kalah penting untuk menghitung secara teliti besaran bunga dan biaya tambahan yang dikenakan oleh lembaga peminjaman, dan pastikan lembaga kredit online tersebut telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan supaya lebih aman.

Salah satu kredit online yang sudah terjamin keamanannya adalah Kredivo. Pinjaman yang diberikan Kredivo berbentuk limit hingga Rp30 juta yang bisa dipakai belanja online maupun offline di merchant rekanan Kredivo. Selain itu, kamu juga bisa mencairkan limit tersebut dalam bentuk uang tunai. Bunga yang dikenakan Kredivo hanya sebesar 2,95% per bulan, ini merupakan yang terendah di pasaran.