Panglima TNI dan Kapolri Turun Bareng Kunjungi Korban Banjir Konawe

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tinjau banjir di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA –  Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengunjungi wilayah banjir di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, siang tadi, Sabtu,22 Juni 2019.

Setibanya di Lapangan Udara Haluoleo, Kendari, Tito mendapat laporan dari pemerintah daerah tentang sejumlah wilayah terdampak sebanyak 7 Kecamatan, terdiri dari 47 desa.

Tito mengatakan, banjir yang melanda sejak 31 Mei 2019 itu telah menjadi perhatian jajarannya dan TNI. Ia telah meminta, Kapolda Sulsel dan Kabaharkam Mabes Polri untuk menggerakkan satuan Binmas dan Dokkes.

"Satu sakit semua bergerak, semua masyarakat dan pemerintah berikan perhatian, kita harus punya mekanisme penanganan sehingga kejadian tidak terulang kembali," ujar Tito dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 22 Juni 2019. 

Tito mengatakan, bahwa bencana sekarang harus dicari akar permasalahannya. Ia juga menyebut, pihaknya turut mencarikan solusi apakah penyebab banjir diakibatkan karena berkurangnya fungsi hutan dan pembangunan permukiman.

"Karena itu penanganannya harus maksimal sehingga tata kelola lahan tidak berdampak bencana serta perlu dilakukan studi mendalam untuk penyelesaian masalah banjir di Konawe. Selain itu Polri telah membentuk Tim Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) untuk mempelajari dan memberikan solusi penyelesaian masalahnya" kata Tito.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, menyampaikan pihaknya dalam tahap rehabilitasi memaksimalkan layanan Yankes, transportasi bagi masyarakat dan tempat pengungsian sementara. 

Hadi juga menginstruksikan, anak buahnya turut memberikan pendampingan pemulihan trauma dengan menggandeng instansi terkait.

"Jaga dan rawat lingkungan hidup sehingga bencana tidak terjadi lagi," kata Tito.

Seperti diketahui, dalam paparan yang disampaikan pemerintah daerah, Tito dan Hadi turut didampingi Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Kabasarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito dan Kabarhakam Komjen Condro Kirono.

Adapun korban banjir diketahui sebanyak 2.502 kepala keluarga, total 9.609 jiwa.