Usai Gempa Banten, Azan Berkumandang Tenangkan Warga

Azan berkumandang dari Masjid Baitul Mukminin usai gempa Banten 6,9 SR.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Yandi Deslatama (Banten)

VIVA – Azan berkumandang usai gempa berkekuatan 6,9 SR mengguncang Banten. Azan dikumandangkan warga di Masjid Baitul Mukminin, Kampung Karoyak, Desa Panjang Jaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, untuk menenangkan masyarakat dan meminta keselamatan.

"Habis gempa itu ada azan di sini, itu di masjid situ," kata Iim, warga setempat, Sabtu, 3 Agustus 2019.

Usai magrib, kebiasaan warga di kampung setempat, anak-anak kecil belajar mengaji di rumah guru mengaji. Sedangkan yang beranjak dewasa, mengaji di pondok pesantren (ponpes). 

Kemarin malam, mereka yang sedang mengaji kaget dengan guncangan gempa. "Pas lagi ngaji kan gempa, jadi pada keluar anak-anaknya. Udah tenang, dilanjut lagi ngajinya," kata Muhammad Suhendar, warga setempat.

Warga mengungkapkan tidak pernah mendapatkan sosialisasi ataupun pelatihan tanggap darurat kebencanaan, baik gempa bumi maupun tsunami. Sehingga, saat lindu melanda kampungnya kemarin malam, masyarakat panik.

"Belum pernah ada pelatihan keselamatan sih. Mau dari Pemda (Pemkab Pandeglang), BPBD, BNPB juga belum pernah," kata Sahroni, saat ditemui di rumahnya. 

Ketika gempa terjadi, Sahroni menggendong anak dan menuntun istrinya keluar dari rumah dan mencari tanah lapang. Saat itu, dia belum mengetahui ada potensi tsunami. 

"Refleks aja keluar rumah sama istri sama anak. Gempa baru pertama kali ini di sini," ujarnya. (ase)