Pihak Sekolah: Enzo Zenz Allie Calon Taruna Akmil Bukan Pengikut HTI

Enzo Zenz Allie
Sumber :
  • instagram.com/tni_angkatan_darat

VIVA – Media Sosial diramaikan dengan postingan Enzo Zenz Allie, calon Taruna Akmil yang di duga pengikut HTI, organisasi terlarang di Indonesia. Pihak SMA Boarding School Al Bayan memastikan Enzo Zenz Allie bukanlah pengikut HTI.

Saat menempuh pendidikan di sekolah yang memadukan pelajaran agama dan akademik umum, Enzo dikenal sebagai pribadi yang pekerja keras, soleh dan tidak neko-neko.

"Sebagai lembaga (pendidikan) prinsip kami aswaja dan NKRI harga mati. Kita kirim (siswa) ke Paskibra kecamatan (Anyer) dan belajar PKN. Saya kira sih Enzo bersih. Jadi sangat kontradiktif (dengan postingan di medsos)," kata Kepala Sekolah SMA Boarding School Al Bayan, Deden Ramdani, saat ditemui di ruangannya, Rabu 7 Agustus 2019.

Deden mengaku sebelum ramai di medsos dan pemberitaan, dirinya pernah dimintai keterangan oleh anggota Badan Intelijen Negara (BIN), terkait rekam jejak Enzo. Dia memastikan Enzo mendapatkan pendidikan agama yang baik dan ideologis sesuai Pancasila.

Pihaknya pun memastikan bahwa TNI telah melakukan kroscek dengan benar terhadap para peserta seleksi Taruna Akmil. Sehingga tidak mungkin ada calon taruna yang terlibat organisasi terlarang maupun memiliki ideologis di luar Pancasila.

"Saya juga dikonfirmasi sama BIN. TNI juga kan sudah ketat masuk dan tesnya. Ideologinya juga. BIN menyatakam Enzo sudah jelas sangat Pancasilais," ujarnya.

Deden mengakui Siti Hajah Tilaria, Ibu dari Enzo, berdiskusi dengannya mengenai ramainya postingan dan pemberitaan mengenai Ezno yang diduga terlibat dengan organisasi HTI. Secara kelembagaan pun pihak SMA Boarding School Al Bayan siap memberikan informasi dan keterangan, jika ada pihak yang membutuhkan kejelasan ideologi Enzo.

"Saya bilang (ke orangtua Enzo) serahkan ke Allah, pohon makin tinggi maka angin makin kencang. Jika dibutuhkan secara klarifikasi, kita sebagai lembaga sangat siap. Kita juga pelajarannya terintegrasi dengan ideologis Pancasila," katanya.

Enzo anak yang soleh dan pitar

Sejak duduk dibangku sekolah SMA, Enzo dikenal sebagai siswa rajin dalam hal pendidikan dan olahraga. Enzo pun menjadi pioner dalam pendirian ekstrakulikuler memanah bersama gurunya yang bernama Wahid, saat baru duduk di kelas 10 atau kelas 1 SMA.

"Dia menonjol di olahraga, renang, sprint, maraton. Hobinya memanah, sampai kita jadikan memanah (sebagai ekstrakurikuler). Lapangan khusus sih enggak ada, tapi targetnya ada, bisa fleksibel digunakan di mana saja," kata Deden.

Saat masuk sekolah di Al Bayan, dia pun harus melewati berbagai persaratan, seperti lulus Ujian Nasional (UN), menbuat karya tulis ilmiah hingga harus menghafal 1 Juz Al-Qur'an. Enzo pun membuat karya tulis tentang peperangan Prancis dan mampu menghafalkan 1 Juz Al-Qur'an, hingga ahirnya lulus tes.

Kemampuan fisik dan kepintarannya sudah terlihat sejak dia duduk di bangku sekolah kelas 1 SMA. Terbukti dia mewakili sekolah untuk mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), dan berhasil memberikan dua medali emas untuk SMA Boarding School Al Bayan.