Prabowo Subianto dan Jenderal Andika Perkasa Ternyata Punya Kesamaan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa adalah anak didiknya. Menantu profesor intelijen dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, itu berpangkat Kapten ketika dirinya menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

Mantan Pangkostrad itu juga menceritakan, jika Andika Perkasa memang layak menjadi pemimpin, karena kegigihannya selama meniti karier di TNI. Ia berharap besar kemajuan TNI di tangan jenderal yang meniti karir di korps baret merah, Kopassus TNI AD tersebut.

Namun, tahukah Anda jika Prabowo Subianto dan Andika Perkasa punya kesamaan? Berdasarkan data yang diolah VIVA, Selasa, 26 November 2019, keduanya pernah bertugas di Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81/Gultor) Kopassus.

Bicara Sat-81 Gultor tentu akan teringat pasukan siluman yang dahulu bernama Detasemen Khusus 81 (Den-81) Penanggulangan Teror yang dibentuk dengan latar belakang kasus pembajakan pesawat Garuda Indonesia 206 Woyla di Bandara Don Mueang, Thailand, pada 31 Maret 1981.

Nah, Prabowo Subianto menjabat sebagai wakil komandan dengan pangkat Kapten Infanteri, dan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai komandan Den-81 Penanggulangan Teror dengan pangkat Mayor Infanteri.

Keduanya merupakan didikan GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror. Nama Den-81 diubah menjadi Grup-5/Anti Teror periode 1995­-2001. Pada 6 Juni 2001, terjadi perubahan organisasi dari Grup-5/Anti Teror menjadi Sat-81 Gultor, lalu kini menjadi Sat-81 Kopassus TNI AD.

Saat ini, Luhut Binsar Pandjaitan menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi serta Prabowo Subianto menjabat Menteri Pertahanan.

Selanjutnya ada Andika Perkasa. Ia merupakan menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan profesor intelijen, Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.

Andika sudah makan asam garam di jajaran korps baret merah selama 12 tahun, seperti Grup 2/Para Komando, Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama dan Grup 3/Sandhi Yudha, selain Sat-81/Gultor Kopassus. Andika Perkasa digadang-gadang akan mengisi jabatan Wakil Panglima TNI.

Selain karier militer yang cemerlang, Andika dikenal cakap di bidang akademik. Ia menghabiskan waktunya di Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan studi di Harvard University untuk jenjang magister. Lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 2000 ini menyabet gelar doktoral di George Washington University.