BMKG Minta Waspadai Cuaca Ekstrem Hingga Februari 2020

Hujan deras dan Banjir melanda Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Puncak musim hujan pada tahun 2020 ini dipastikan belum terjadi. Intensitas hujan yang cukup ekstrem pada awal tahun ini masih permulaan. Diperkirakan, hujan dengan intensitas yang lebih tinggi bakal terjadi pada Februari nanti.  

Dari prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan berpotensi merata di seluruh wilayah Indonesia. Seperti Bali, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Kalimatan, Nusa Tenggara hingga Papua.

Sementara khusus di wilayah Jawa, potensi hujan dengan intensitas tinggi bakal terjadi di Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Timur. Intensitas hujan terjadi dalam tingkat yang sedang hingga lebat. Hujan juga diserta kilat dan petir.

Pada Jumat, 3 Januari 2020, peringatan dini cuaca di wilayah Jabodetabek juga sudah dikeluarkan BMKG. Potensi hujan akan mulai terjadi pada pukul 10.20 Wib. Berpotensi terjadi hujan sedang dan lebat, disertai kilat dan angin kencang.

Potensi hujan terjadi di Muaragembong, Cengkareng dan dapat meluas ke wilayah Tambora, Tamansari, Pademangan, Sawah Besar, Tanjung Priok, Kelapa Gading, Koja, Cilingcing, Tarumajaya, Babelan, Kronjo, Kresek, Rajeg, Sepatan, Batuceper, Benda, Kalideres, Penjaringan, Kembangan, Kebon Jeruk.

Potensi hujan akan terjadi hingga pukul 12.30 Wib, dan meluas ke wilayah Grogol, Petamburan, Cipondoh, Gambir, Palmerah, Cabangbungin, Tambelang, Mauk, Pakuhaji, Teluknaga, Kosambi, Kemayoran, Cempaka Putih, Johar Baru, Menteng, Senen, Tanah Abang, Pulo Gadung, dan sekitarnya.

Terkait dengan potensi cuaca ekstrem, BMKG terus memantau indikasi peningkatan potensi cuaca ekstrem tersebut. Kondisi tersebut dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal. Seperti aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah.

Kemudian suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, pergerakan aliran udara basah akan berlanjut pada Januari akhir hingga pertengahan Februari 2020.

"Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020," ujar Dwikorita. Sementara dalam sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut:

Periode 01 - 04 Januari 2020:

    Lampung
    Banten
    Jawa Barat
    DKI Jakarta
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    D.I. Yogyakarta
    NTB
    NTT
    Kalimantan Timur
    Kalimantan Tengah
    Sulawesi Utara
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Tenggara
    Maluku
    Papua

Periode 05 - 07 Januari 2020:

    Bengkulu
    Jawa Barat
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    D.I. Yogyakarta
    NTB
    NTT
    Kalimantan Barat
    Sulawesi Selatan
    Maluku
    Papua Barat
    Papua

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang dan pohon tumbang. Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam melalui tautan ini atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.