Lengkungan LRT Terpanjang Akan Segera Diuji Coba

Penumpang naik LRT Jakarta, Kamis, 11 Juli 2019.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adinda Purnama Rachmani

VIVA – Jembatan lengkung bentang panjang (longspan) proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek yang didesain oleh dosen Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (ITB) telah selesai dibangun.

Meski sudah selesai dibangun, perlu ada uji coba untuk mengetahui, kekurangan dari bangunan tersebut.

"Sudah keluar layak desain. Untuk konstruksi juga sudah selesai, tinggal pengujian beban yang belum. Karena kalau pengujian beban, terkait ruas-ruas lainnya yang belum selesai," ujar Arvila Delitriana di Jakarta, Senin, 6 Januari 2020.

Artinya, untuk pengujian beban harus menunggu sampai proyek LRT selesai. Menurut Adhi Karya, LRT akan beroperasi pada 2021 mendatang. Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa daerah yang lahannya belum dibebaskan.

"2021 adalah perkiraan LRT Jabodebek beroperasi penuh, karena kan kalau operasi penuh semua ruas sudah tersambung. Khusus bentangan sudah dibangun, tapi untuk pengujian secara penuh, baru bisa dilakukan ketika seluruh ruas sudah tersambung," kata Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro.

Dosen yang akrab disapa Dina ini berhasil membuat desain jembatan longspan diperempatan Kuningan, Rasuna Said, Mampang dan Gatot Subroto. Sebelumnya Adhi Karya menggunakan konsultan asing, tapi ternyata sulit diimplementasikan.

Ada empat rancangan yang masuk, pertama steelbox girder dengan metode incremental launching, cable stayed dan concrete box girder balanced contilever dengan kolom di tengah yang ketiganya rancangan desainer Prancis dan concrete box girder balanced contilever dengan bentang utama 148 meter milik Dina.

"Sukar diimplementasikan karena ada yang sifatnya butuh lahan luas untuk cabel. Desain lainnya bangun kolong tambahan di perempatan Kuningan. Kalau diliat konstruksinya sangat berisiko," jelas Bambang.

Lengkungan sepanjang 148 meter ini jadi yang terpanjang di Indonesia, sebelumnya lengkungan LRT terpanjang ada di Fatmawati, sepanjang 80 meter. Konsultan LRT yaitu pihak Jepang juga sudah menyetujui bahkan mengapresiasi desain buatan Dina, meskipun sebelumnya sempat meragukan.