Toto Raja Keraton Sejagat Lebih Banyak Bilang Menyesal di ILC tvOne

Toto Santoso, Raja Keraton Agung Sejagat.
Sumber :
  • Twitter @aritsantoso

VIVA – Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso, tidak ingin membuka identitas pribadinya ke publik. Sejarah hidupnya sempat dia buka di program Indonesia Lawyer Club atau ILC tvOne bertajuk #ILCRajaRajaBaru, Selasa malam, 21 Januari 2020. Tapi, Toto hanya menyampaikan sebatas kulitnya saja.

Karni Ilyas sempat menanyakan kepada Toto soal ide apa yang memicu dirinya membuat sebuah kerajaan bernama Keraton Agung Sejagat. Tapi dia justru meminta maaf kepada seluruh masyarakat karena telah membuat gaduh.

Saat ditanyai apa pekerjaan sebelum jadi raja, Toto hanya mengatakan bekerja sebagai wiraswasta. Toto mengaku pernah memiliki KTP domisili Jakarta dan mulai pindah bekerja di Yogyakarta pada 2014. Saat itu, dia masih sendiri tanpa keluarga dan belum punya anak.

Toto juga mengaku lahir di Wonosobo pada tahun 1978 dan besar di Kediri. Saat Karni Ilyas menanyakan soal pendidikan, Toto kembali tidak mau bicara dan berdalih sedang dalam pemeriksaan polisi.

"Saya belum bisa cerita banyak, karena masuk dalam pemeriksaan," ucapnya.

Karni lantas menegaskan persoalan sekolah sebetulnya justru tidak masuk dalam pemeriksaan polisi. Akan tetapi, Toto tetap berkeras tidak mau membuka hal itu ke publik.

"Ya tapi mohon maaf pada kesempatan kali ini. Ini kesempatan saya memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi, polemik yang terjadi saya belum bisa sampaikan," kata Toto.

Telah berstatus tersangka, Toto menyesali perbuatannya. Dia menyesal lantaran perbuatannya telah menjadi bahan bully-an masyarakat terhadap dirinya.

"Ya saya sangat menyesalkan hal ini, karena jadi bahan bully-an semuanya," katanya.

Selain itu, dia juga menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat kegaduhan dan menciptakan polemik di pemberitaan atas peristiwa di Purworejo. Meski begitu, dia tidak menegaskan bahwa perbuatan itu dalam bentuk pembentukan Keraton Agung Sejagat.

Toto menegaskan kalau dirinya berhalusinasi dan membentuk kerajaan. Tapi dia tak bersedia merinci mengenai kasusnya. Ini lantaran masih dalam tahap pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

"Yang bisa saya sampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat atas peristiwa di Purworejo sudah menjadikan kegaduhan dan polemik di pemberitaan," katanya.

Tujuh hari setelah ditahan, Toto berbicara langsung kepada pers di kantor Polda Jawa Tengah. Dia mengakui bahwa kerajaan yang dia deklarasikan dua pekan lalu itu hanyalah bualannya. Dia juga meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang ia timbulkan.

Toto juga berterus terang, pengikutnya hanya diberikan janji-janji dan sejarah palsu, salah satunya janji gaji besar yang akan didapatkan oleh para pengikutnya. Dia juga mengakui tak ada hubungan dengan keraton lain maupun mempunyai keturunan raja Majapahit.