Kisah Dibalik Lengsernya Gus Dur, Benarkah karena Kutukan Kediri?

Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid, Presiden Indonesia keempat yang sempat menjabat selama dua tahun pada tahun 1999-2001
Sumber :
  • VIVA.co.id/Twitter

VIVA – Eks Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi, menegaskan penyebab lengsernya Gus Dur pada 2001 bukan karena kutukan Kediri, melainkan ada tokoh politik yang menyebabkan jatuhnya almarhum dari tampuk kekuasaan.

Adhie menanggapi pernyataan Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, yang mengaitkan mitos bahwa presiden yang berkunjung ke Kediri, kekuasaannya akan mengalami gangguan atau tekanan.

Pramono menceritakan bahwa dahulu, Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sempat berkunjung ke Kediri. Namun, setelah itu, ada gejolak di Ibu Kota hingga terjadi pelengseran Gus Dur dari kursi Presiden RI.

"Gus Dur itu tidak ada hubungannya dengan itu, lengsernya Gus Dur 100 persen karena persoalan politik," kata Adhie saat dihubungi VIVA, Senin, 17 Februari 2020.

Adhie menyebut ada konflik antara Gus Dur dengan kalangan elite di Indonesia. Tidak terkecuali dengan wakilnya sendiri kala itu yaitu Megawati Soekarnoputri.

"Tetapi yang melengserkan Gus Dur ini adalah Megawati karena kalau Megawati tidak mendorong sidang istimewa untuk melengserkan Gus Dur, sidang istimewa itu tidak akan terjadi. PDIP saat itu jadi kekuatan terbanyak," kata Adhie lagi.

"Faktanya yang menggantikan Gus Dur adalah Megawati," tegas Adhie.

"Pramono Anung boleh saja percaya terhadap mitos-mitos itu, tetapi apabila hal itu dikaitkan dengan kejatuhan Gus Dur maka pernyataan itu bisa jadi manipulasi politik karena bukan itu persoalannya," katanya.

Adhie juga mengungkapkan fakta bagaimana hubungan Gus Dur dan Megawati yang tidak rukun dalam pemerintahan.

"Tidak rukun," kata Ahie. 

Adhie menuturkan Gus Dur sudah mencoba untuk akrab. Dia menyampaikan Gus Dur ingin memperbaiki hubungan dengan Megawati sebagai putri Bung Karno.