Reaksi Jokowi Soal Dua Staf Khusus Milenial Mundur

Presiden Joko Widodo bersama tujuh Staf Khusus dari kalangan milenial.
Sumber :
  • VIVA.co.id/AGus Rahmat

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengabulkan surat pengunduran diri dua anggota Staf Khusus Presiden kalangan milenial, yakni Adamas Belva Syah Davera dan Andi Taufan Garuda Putra. Lalu, bagaimana reaksi Jokowi terhadap mundurnya dua orang Staf Khusus Presiden milenial tersebut.

Belva mengirimkan surat tanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung kepada Presiden tanggal 17 April 2020. Sedangkan, Andi Taufan juga mengajukan surat pengunduran diri pada 17 April 2020 yang akhirnya disetujui oleh Presiden Jokowi.

"Saya memahami kenapa mereka mundur, saudara Belva dan Taufan. Mereka anak-anak muda yang brilian, cerdas," kata Jokowi lewat video yang diunggah ke Youtube pada Jumat, 24 April 2020.

Sebenarnya, Jokowi menjadikan mereka sebagai Staf Khusus Presiden supaya mengetahui mengenai pemerintahan dan kebijakan publik. Karena menurut dia, mereka memiliki reputasi dan prestasi yang sangat baik.

"Mereka telah banyak membantu saya bersama staf khusus lain dalam membuat inovasi di berbagai sistem pelayanan publik, sehingga lebih cepat dan lebih efektif," ujarnya.

Namun, pernyataan Presiden Jokowi pun ditanggapi sinis oleh warganet. Sebab, netizen keberatan kalau Belva dan Taufan yang mundur dari jabatan Staf Khusus Presiden disebut sebagai orang yang cerdas.

"Cerdas tidak, proyek haram jalan terus. Membantunya dimana Pak? Setidaknya 1 bulan ini bertobat dulu Pak Joko," tulis Demas Abdulkarim.

Selain itu, akun Vincentius Lee juga tidak sepakat kalau Andi Taufan dibilang cerdas oleh Jokowi. "Saya pribadi gak setuju kalau Andi Taufan disebut cerdas. Kesalahan yang dibuat, mencerminkan bahwa dia gak pantes dijadiin stafsus," ucapnya.

Sedangkan, akun Rio Saputra mendukung apa yang disampaikan Presiden Jokowi. "Semoga sehat selalu Pak Jokowi," katanya.