Emak-emak Dilawan, Buka Paksa Penutup Jalan Tempat Wisata

Emak-emak buka paksa penutup jalan tempat wisata di Garut.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Sejumlah emak-emak terlihat mengamuk dan membuka paksa akses tempat wisata Ranca Buaya Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bahkan, upaya membuka paksa penutup jalan dilakukan di depan Petugas Gugus Tugas setempat.

Seperti disiarkan tvOne, sejumlah emak-emak terlihat menarik-narik barier yang dijadikan sebagai penutup jalan akses ke tempat wisata. Bahkan, para petugas tidak bisa berbuat banyak ketika para wanita memaksa buka akses wisata tersebut.



Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meminta masyarakat agar bersabar menunggu keputusan dari pemerintah apabila ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata. Karena, sampai saat ini memang belum ada kebijakan dibuka tempat wisata.

"Kita semua mohon sabar karena tempat wisata belum dibuka," kata Helmi seperti dikutip dari tvOne pada Rabu, 27 Mei 2020.

Menurut dia, saat ini Pemerintah Kabupaten Garut sedang melakukan pembahasan bagaimana menyikapi tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Mudah-mudahan tanggal 29 Mei ada kejelasan dari kita, dari pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau Stasiun MRT dalam rangka kesiapan penerapan prosedur new normal di sarana publik pada Selasa, 26 Mei 2020.

Jokowi mengatakan mulai hari ini akan dikerahkan pasukan TNI dan Polri pada sejumlah lokasi yang menjadi pusat keramaian, tujuannya lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan PSBB.

"Akan digelar di empat provinsi, dan 25 kabupaten kota mulai hari ini. Sehingga kita harapkan, kedisiplinan yang kuat dari masyarakat, agar semakin terjaga dan kita harapkan nantinya kurva penyebaran covid ini akan semakin menurun," kata Jokowi.

Sementara Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan rencana pendisiplinan protokol kesehatan akan dilaksanakan di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota. Objeknya adalah tempat-tempat lalu lintas masyarakat, mal-mal, pasar rakyat dan tempat pariwisata.

“Dari data yang ada di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota, ada 1.800 objek yang akan kita laksanakan pendisiplinan tersebut,” ujar Hadi seperti dilansir tvOne pada Rabu, 27 Mei 2020.

Menurut dia, peningkatan pengawasan melibatkan personel gabungan TNI dan Polri sebagai strategi agar masyarakat lebih disiplin menekan penularan virus corona. Selain itu, hal serupa dilakukan juga di tempat-tempat umum lain seperti restoran hingga tempat wisata. TNI-Polri akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam penetapan aturan ini.

"Contohnya mal yang kapasitasnya 1.000, mungkin akan kita izinkan untuk 500 saja dan kita awasi, termasuk juga rumah makan, harusnya mungkin (diisi) 500 (orang), kita batasi 200 saja," ucapnya.

Jadi, lanjut Hadi, pendisiplinan protokol kesehatan ini dilakukan agar masyarakat tetap memakai masker, masyarakat dalam kegiatan juga harus menjaga jarak aman. "Kita siapkan tempat mencuci tangan atau alat hand sanitizer," kata dia.

Baca juga: Indonesia Segera Terima Bantuan Ventilator dari Amerika Serikat