Dahlan Iskan Soroti Menkes Terawan Tak Terlalu Tampil Tangani COVID-19

Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faisal (Surabaya)

VIVA – Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, ikut berkomentar atas kemarahan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu. Menurutnya kemarahan Jokowi wajar lantaran masa jabatannya yang tinggal 3.5 tahun lagi, namun harus 'tersandung' halangan besar berupa pandemi COVID-19.

"Jadi beliau ingin percepatan, tetapi sekali lagi bahwa waktu berjalan terus, dan sering masa jabatan lima tahun tidak cukup untuk mewujudkan cita-cita besar," kata Dahlan Iskan dalam diskusi Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa 30 Juni 2020.

Menurut Dahlan saat ini hanya sedikit sektor yang bisa menunjukkan prestasi pascapandemi, di antaranya sektor pertanian dan teknologi informasi. Sektor pertanian dianggap paling mampu berprestasi, terutama untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan berlanjut yang terjadi di masa mendatang.

"Kedua masih ada teknologi dan komunikasi. Jadi apa yang bisa dilakukan oleh kementerian teknologi, karena pada zaman seperti ini maka sistem komunikasi teknologi sangat diharapkan bisa menggenjot kinerja itu," ungkapnya.

Dia juga menyinggung penyerapan dana kesehatan untuk percepatan penanganan COVID-19, yang disebut Presiden Jokowi baru terserap sekitar 1.53 persen dari total anggaran sebesar Rp 87.5 triliun.

Eks Dirut PLN itu juga mengaku bingung mengapa penyerapan anggaran kesehatan baru sebesar satu persen. Dia menyinggung posisi Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, selama pandemi yang dinilai tidak terlalu tampil dan tidak diposisikan selama pengambilan kebijakan belakangan ini.

"Sehingga apakah posisi beliau yang nanggung atau karena memang beliau ini tidak bisa berbuat sesuatu. Kalau saya lihat orangnya beliau cerdas, dokter yang punya terobosan bahkan mengambil resiko profesi. Tetapi saya tahu dalam struktur penanganan COVID kan beliau bukan satu komandan begitu, mungkin posisi nanggung itu membuat beliau mengambil keputusan apakah saya bisa ambil keputusan atau saya nanti salah," ujarnya.