Kronologi Penganiayaan Driver Ojol, Pelaku Ancam Tembak

Ilustrasi ojek online.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Driver ojek online, Mulyadi menjelaskan, kronologi insiden penganiayaan yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan mobil di kawasan Jalan Cempaka, Sukajadi, Pekanbaru, Riau. Ia mengaku berkali-kali dipukul dan diancam mau ditembak oleh pelaku pada Jumat sore, 3 Juli 2020.

Menurut dia, pemicunya karena saling membalas klakson. Saat itu, Mulyadi mengatakan di Jalan Cempaka ada mobil berhenti dan di belakang mobil tersebut terlihat ada ibu-ibu bersama anak gadisnya yang hendak menyeberang. Tapi ternyata, tidak jadi menyeberang.

Lalu, ia langsung jalan, tapi rupanya ada mobil pelaku di belakang yang berjalan agak cepat sambil membunyikan klakson. Kemudian, Mulyadi membalas klakson juga, dan rupanya pelaku berhenti hingga turun menghampirinya sambil marah-marah.

"Kamu nantang saya?" kata pelaku yang ditirukan oleh Mulyadi seperti dikutip dari tvOne pada Senin, 6 Juli 2020.

Baca juga: Aniaya Driver Gojek, Rumah Pelaku di Pekanbaru Dikepung Ratusan Ojol

Ketika dibentak, Mulyadi menjawab santai tidak terpancing emosi. Karena menurut dia, ini merupakan jalan umum dan sama-sama digunakan oleh masyarakat. Nah, ia menjelaskan alasan berhenti, karena melihat ada ibu-ibu yang mau menyeberang.

"Karena ibu itu tidak nyeberang, saya jalan. Rupanya dia (pelaku) langsung gas dan klakson, saya balas lagi klaksonnya. Dia turun maki-maki sampai ngomong 'ku tembak kau'. Saya dipukul berkali-kali, kalau tendangan cuma sekali. Alhamdulillah, kepala saya pakai helm," ujarnya.

Pelaku memakai narkoba

Kini, pelaku sudah diamankan aparat Polresta Pekanbaru dan dinyatakan positif memakai narkoba. Untuk itu, Mulyadi berharap agar pelaku diproses lebih lanjut agar memberikan efek jera dan pelajaran bagi yang lainnya juga.

"Supaya ada efek jera, jangan ojek online diremehkan oleh orang-orang berduit yang punya mobil. Kita kan sama-sama memakai jalan," ucapnya.

Kapolresa Pekanbaru, Kombes Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, pengakuan pelaku karena terpancing emosinya merasa si korban driver ojol menghalani jalan. Kemudian, polisi mengambil tes urin dari pelaku.

"Saat kejadian itu, pelaku sedang konsumsi narkoba ya karena mengandung amphetamine dan methaphetamine," kata Nandang.