99 Persen Penyebab Kebakaran Hutan adalah Manusia

Aparat TNI bersama Kepolisian dan BPBD berusaha semampunya memadamkan kebakaran hutan.
Sumber :
  • VIVAnews/Andri Mardiansyah

VIVA – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengaku telah menerima laporan soal puncak kemarau di Indonesia tahun ini. Hasilnya, 99 persen penyebab kebakaran hutan dan lahan atau karhutla adalah dari manusia, sisanya dari alam.

"Di mana BMKG telah memberikan suatu warning bahwa puncak kemarau pada Agustus, September. Agustus sudah hampir selesai, tinggal September. Kita lihat bahwa titik api fluktuatif naik turun," kata Wiranto di kantornya, Rabu 21 Agustus 2019.

Meskipun titik api fluktuatif naik turun, menurutnya, jumlah titik api telah melebihi tahun 2018. Karena itu, saat ini dia mengaku membutuhkan kerja yang lebih keras lagi.

"Naik turun tapi sudah melebihi jumlah titik api yang kita hadapi di tahun 2018. Berarti butuh keseriusan kita, kebersamaan kita agar bagaimana caranya tiitik api kita tekan sampai kemarau panjang itu berakhir," ujar dia.

Wiranto mengatakan, peran manusia dalam mencegah kebakaran hutan ini sangat penting. Untuk itu, ke depannya agar bisa diminimalisasi. 

"Saya juga sudah mendapat laporan bahwa karhutla ini akibat dari ulah manusia 99 persen, begitu pak (kepala) BNPB yah? Itu ulah manusia, yang satu persen hanya karena alami," katanya.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo. Dia juga mengungkapkan provinsi terdampak paling besar yaitu Riau, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.

"(Benar) Seperti yang bapak menko sampaikan tadi," kata Doni.

Doni mengungkapkan, pada data per 31 Juli 2019, terdapat 135 ribu hektare hutan lahan yang terbakar. Sementara itu, untuk Agustus ini, pihaknya masih mengumpulkan data-datanya.