Pulau Merak Besar Terbakar Hebat

Kebakaran hutan dan lahan. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVAnews - Pulau Merak Besar, yang berada di perairan Selat Sunda, atau berjarak sekitar 500 meter dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, sejak sore kemarin terbakar. Hutan lindung dan konservasi itu diduga mulai terbakar sejak pukul 17.00 WIB, Minggu 25 Agustus 2019.

"Lanal (pangkalan TNI AL) Banten koordinasi dengan VTS untuk memonitor perkembangan. Untuk pemadaman, BPBD mengerahkan 1 kapal tug boat yang memiliki penyemprot air, dengan berkoordinasi dengan ASDP Merak," kata Lettu laut Danius A. Sowong, pejabat sementara (PJs) Perwira Staff Potensi Maritim (Paspotmar) Lanal Banten, melalui pesan singkatnya, Minggu malam, 25 Agustus 2019.

Pulau Merak Besar menjadi saksi bisu kehebatan letusan Gunung Anak Krakatau tahun 1883. Lantaran ditemukan koral dan bebatuan sisa letusan gunung berapi di pulau seluas 20 hektare itu. Di dalam hutan lindung itu, selain pepohonan juga dihuni oleh satwa liar seperti reptil, kera, bahkan diduga terdapat elang Jawa.

Api makin membesar sekitar pukul 19.30 WIB, lantaran petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan Damkar di Kota Cilegon, tidak bisa bergerak bebas menuju titik api di dalam pulau. Luasan areal yang terbakar juga belum diketahui, lantaran saat berita ini ditulis, petugas masih berjuang memadamkan api.

"Kondisi api menjalar dan semakin membesar pada pukul 19.30 WIB. Info terakhir tinggal 1 pohon besar yang terbakar sedang dipadamkan. Luas areal belum diketahui," katanya.

Dugaan sementara penyebab terbakarnya pulau tidak berpenghuni itu karena ada nelayan yang menyalakan api, namun lupa untuk dipadamkan. Hingga membuat kebakaran hebat terjadi. Namun masih dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut, penyebab pasti terbakarnya hutan lindung itu.

"Diduga penyebab dari pembakaran dari para nelayan atau para pemancing ikan di sekitar Pulau Merak Besar. Ketika membakar ikan hasil tangkapan dan bara api sisa pembakaran ditinggalkan dalam keadaan masih menyala," katanya.