Sindikat Sempat Data 1000 Rekening di Jakarta

Sumber :

VIVAnews - Pakar kejahatan teknologi informasi, Ruby Z Alamsyah mengungkapkan aksi pembobolan ATM yang terjadi Denpasar diduga masih terkait dengan kelompotan yang pernah membobol di Jakarta.

Ruby yang membantu pihak Kepolisian untuk mengusut kasus ini menyatakan kasus serupa pernah terjadi di Jakarta pada Oktober 2009.

"Saat itu, nomor yang berhasil dapat lebih dari 1000 ATM," kata Ruby kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 21 Januari 2010. "Namun, yang di Bali, belum tahu berapa nomor ATM yang dihimpun."

Namun, dia mengungkapkan pelaku kejahatan yang di Jakarta sudah ditangkap, sebanyak tujuh orang Indonesia. Mereka bagian dari sindikat yang dipimpin orang asing.

Kini, kasus tersebut sudah P21 atau berkasnya sudah lengkap dan tinggal diajukan ke pengadilan.

Apakah 1000 nomor ATM yang sudah dihimpun itu  sudah digandakan, Ruby menjawab tidak tahu.

Menurut dia, data-data nomor ATM yang sudah di alat pelaku sampai nama-nama sudah di kepolisian. Semestinya, sudah disampaikan oleh bank dan nasabahnya.

Ruby menjelaskan modus yang digunakan oleh sindikat tersebut adalah mengirim perangkat ke Indonesia. Satu set perangkat total berupa skimmer atau alat untuk mengkopi data secara magnetik.

Satu set perangkat itu kemudian dipasang di beberapa ATM dan berpindah-pindah. Setelah itu datanya dikumpulkan dan digunakan untuk penggandaan kartu ATM.

Dengan kartu ATM hasil penggandaan ini, mereka beroperasi menguras ATM nasabah. Hasilnya dibagi-bagi antar mereka.

Menurut laporan Polda Bali, disebutkan aksi pembobolan ATM terjadi di sejumlah bank. Di antaranya adalah BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, dan Permata. Uang nasabah mendadak lenyap dari ATM. Beberapa korban itu di antaranya adalah dua orang ekspatriat.